Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makan Sambil Membaca dan Menonton TV Bikin Gemuk  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
rearickstrength.com
rearickstrength.com
Iklan

TEMPO.CO, New York - Orang yang mengkonsumsi makanan berat maupun ringan sembari menonton televisi, bermain game atau membaca ternyata lebih cenderung untuk mengkonsumsi kalori lebih banyak saat duduk. Hal tersebut diungkapkan hasil kajian terhadap lebih dari 12 penelitian yang pernah dilakukan.

"Beberapa studi yang dilakukan terpisah menunjukkan temuan ini sebelumnya. Tetapi bukti-bukti tersebut tak pernah diungkapkan bersama-sama," kata ketua penulis hasil kajian Eric Robinson dari University of Liverpool, Inggris. Hasil riset tersebut dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition.

Menurut Robinson, aktivitas makan yang terganggu bisa meningkatkan konsumsi makanan hingga 50 persen. Di sisi lain, ingatan mengenai makanan yang dikonsumsi sebelumnya berkurang saat makan berikut.

"Meskipun kita membuat keputusan mengenai apa dan kapan makan yang memang mudah dilakukan setiap saat, keputusan ini sebenarnya kompleks dan bisa dengan mudah terganggu," ujar Suzanne Higgs, penulis lain yang juga psikolog di University of Birmingham seperti dikutip Reuters edisi 15 Maret 2013.

Para peneliti secara luas mengkategorikan pola makan sebagai berikut, 'attentive' seperti duduk dengan tenang dan merekam apa yang dimakan selama proses makan berlangsung dan 'distracted' yang berarti sebaliknya. Para pemakan yang distracted tidak memberikan perhatian sama sekali pada makanan dan tidak peduli seberapa banyak mereka makan.

Robinson dan rekan-rekannya mencari literatur ilmiah dan menemukan 24 hasil penelitian yang dilakukan antara 1997 hingga 2011 yang sesuai dengan kriteria mereka yang melibatkan peneliti yang secara aktif memanipulasi perhatian, memori dan kepedulian partisipan atas makanan yang dikonsumsi. Semua studi tersebut secara ketat mengontrol dan memonitor tetapi mempunyai metode yang berbeda-beda dalam memanipulasi kepedulian dan perhatian partisipan.

Sebagai contoh, dalam salah satu studi, pria dan wanita dewasa menonton televisi sambil makan. Dalam riset lain, partisipan mengkonsumsi camilan kacang pistachio dan periset dengan cepat memindahkan kulit kacang dari hadapan partisipan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Robinson mengatakan bahwa temuan-temuan tersebut bisa digunakan, misalnya, untuk mengembangkan aplikasi ponsel yang mendorong orang untuk makan dengan lebih perhatian dan peduli.

Mempraktekkan kebiasaan makan yang penuh perhatian telah menjadi bagian dari terapi perilaku untuk program menurunkan berat badan selama bertahun-tahun, ungkap Michael Lowe dari Drexel University yang tidak terlibat dalam riset ini. "Kebiasaan makan ini cenderung untuk berhenti saat program berakhir dan sebagian orang kembali ke berat badan semula," ujar dia.

Lebih lanjut Lowe mengatakan bahwa, "temuan ini hanya berlaku untuk mereka yang berberat badan normal." Namun Robinson dan rekan-rekannya telah memulai penelitian sejenis untuk mereka yang kelebihan berat badan dan mengalami obesitas. Hanya saja riset ini belum selesai.

REUTERS | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita terpopuler lainnya:
Di KPK, Djoko Susilo Mulai Singgung 'Restu Atasan' 

Jupe Tertangkap di Cibubur 

Lima Cuitan Yusril Setelah PBB Lolos Pemilu 2014 

Tak Punya Jago, PDIP Turunkan Puan ke Jawa Timur

Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.