TEMPO.CO, New York – Mengigau, berbicara kala tertidur, atau berjalan sambil tertidur sudah menjadi gangguan tidur yang terbilang kuno. Kini, gangguan tidur juga mengalami perkembangan pesat seiring berkembangnya teknologi. Banyak orang mulai mengalami gangguan tidur yang lebih modern, seperti mengirim pesan pendek lewat ponsel di kala tidur. Dan, anehnya, ketika terbangun, mereka tidak ingat apa yang mereka kirimkan.
“Megan, seorang wanita berusia 23, mengaku dalam sebuah acara televisi bahwa ia mengirimkan pesan teks kepada teman dan keluarga, dan ia tidak ingat akan hal itu,” tulis Daily Mail, Jumat, 23 Agustus 2013. Dia mengatakan, dirinya mengisi daya ponsel di sudut ruangan. Dan kadang-kadang, ia tetap berada di sana, sembari tetap mengisi daya.
Dr Josh Werber, seorang ahli tidur dari EOS Sleep, New York, Amerika Serikat, memperingatkan, SMS yang dikirim kala tidur bisa mengganggu masalah kesehatan karena telah merusak kualitas tidur. Tidak hanya itu, hal ini juga memiliki konsekuensi memalukan. Pasalnya, sering kali pesan yang dikirimkan berisi kata-kata yang ngawur.
Werber menuturkan, orang yang mengirim pesan teks selama tidur menunjukkan mereka tidak memiliki tidur yang nyenyak atau gerakan mata yang cepat. Padahal, kedua hal ini sangat penting untuk fungsi otak.
Untuk menghindari hal ini, Werber menyarankan agar ponsel dijauhkan dari tempat tidur. Selain mencegah diri untuk mengirim pesan teks selama tidur, hal ini juga membantu mengurangi paparan cahaya yang mengganggu kesehatan. Di samping itu, Werber juga menganjurkan untuk mematikan semua gadget paling tidak satu jam sebelum tidur.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA