Bekas manajer pemasaran sebuah perusahaan multinasional itu mula-mula berjualan sayuran organik dengan mobil Toyota Starlet-nya di depan sebuah gedung perkantoran di Kuningan. Usahanya berkembang hingga bisa membuka toko di rumah. Pelanggannya kini sudah ratusan, yang sebagian besar menggunakan layanan antar ke rumah.
Namun, kata Santi, peningkatan jumlah orang yang konsisten memakai pangan organik tidaklah deras. “Ada yang bergaya hidup organik karena kebutuhan, memang pelaku gaya hidup hijau, dan ada juga yang masih coba-coba. Dari tiga jenis itu, jumlah yang konsisten belum banyak,” ujar lulusan Universitas Parahyangan, Bandung, itu.
Santi menilai gaya hidup organik banyak manfaatnya. “Makanan yang sehat dan asupan dari bahan yang jelas asal-usulnya lebih bermanfaat untuk tubuh,” kata dia. “Hasilnya positif. Setelah bergaya hidup organik, Kay dan Verena kalau sakit cepat sembuhnya.”