Anggota koperasi itu, yang kini lebih dari 420 orang dari Cijeruk dan sekitarnya, sudah menerapkan pertanian organik sejak awal 2000-an. Setiap bulan rata-rata mereka kini memasok sekitar 1,5 ton beras organik dan setengah kuintal sayur dan buah organik ke daerah Jakarta dan sekitarnya.
Meskipun permintaan besar, petani lebih suka kepada pelanggan yang setia, yang jumlahnya tak banyak. Menurut Gandi, pelanggan biasanya sudah tahu sistem pertanian organik, sehingga tidak buru-buru kabur ketika pasokan tak ada.
Sistem pertanian ini mengharuskan adanya masa istirahat bagi tanah dan pergantian jenis tanaman, sehingga tak semua produk tersedia setiap saat. “Pelanggan seperti ini sudah menjadikan produk organik bukan lagi gaya hidup, tapi pandangan hidup,” kata lulusan IPB ini.
Menurut Gandi, kebanyakan pelanggan pada mulanya memilih produk organik atas saran dokter, karena menderita penyakit tertentu atau ingin lebih sehat. Lalu, kebiasaan itu menyebar ke keluarga dan lingkungannya.