TEMPO.CO, Jakarta - ICF 2014 juga menggelar Barista Championship (lomba meracik kopi). Yang menarik dari perlombaan ini: bagaimana peserta/barista dengan waktu yang sudah ditentukan membuat dan menyajikan kopi terbaik kepada juri, dengan disertai penjelasan mengenai kopi dan rasa dari minuman tersebut.
Tuti Mochtar, anggota Steering Committee ICF 2014, menjelaskan kegiatan ICF Barista Championship mengacu pada WBC (World Barista Championship), yaitu dalam waktu 15 menit seorang peserta/barista harus bisa membuat dan menyajikan empat gelas espresso, empat gelas cappuccino, dan empat gelas signature drink kreasi peserta kepada empat Sensory Judges (juri).
Pada saat membuat, secara teknik akan dinilai oleh dua teknikal juri. Juri ini juga akan diawasi oleh kepala juri.
“Peserta lomba tidak hanya barista dari Indonesia, tetapi juara-juara barista dari Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Thailand," kata ahli kopi yang sehari-hari menjabat Direktur Utama PT Santino ini. (Baca: Chicco Jerikho Jadi Tukang Kopi)
Target peserta hanya 20 peserta barista. Adapun peserta asing saat ini yang sudah terdaftar sebanyak 6 barista. Mereka yang bertanding adalah barista profesional.
Tuti menjelaskan level barista Indonesia saat ini sudah sangat meningkat, jauh lebih baik dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Secara teknik dan pengetahuan tentang kopi, level barista Indonesia sudah sejajar bahkan ada yang di atas barista negara-negara ASEAN.
“Sampai saat ini, hanya beberapa sekolah tinggi pariwisata yang memasukkan kurikulum tentang kopi. Padahal profesi barista akan meningkat dan menjadi profesi yang menjanjikan seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan konsumsi kopi di Indonesia,” kata Tuti.
Kegiatan ICF 2014 kali ini didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Komunitas Kopi Speciality Indonesia, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), Asosiasi Kopi Luwak Indonesia, ASEAN Secretariat, MarkPlus Inc, Wali Kota Denpasar, Yayasan Sanur, dan Bali Tourism Board.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
8 Desainer Jajal Pasar Retail Lewat Fashion Lab
Dewi Gita Bekali Anak dengan Agama dan Seni
Ketika Arsitek Berjualan Sayur
Kim Kardashian Rayakan No Bra Day