TEMPO.CO, Jakarta - Panas matahari yang belakangan kian menyengat tentu membikin kulit kian mudah terbakar dan berkerut. Sayangnya, kata dokter spesialis kulit dari Wardah Cosmetics, Sari Chairunnisa, sebagian orang belum mengenakan tabir surya yang tepat untuk menangkal bahaya sinar ultraviolet dari matahari.
Walhasil, kulit tetap saja gosong dan keriput kendati sudah rajin mengaplikasikan tabir surya atau sunscreen. "Konsumen harus teliti melihat kandungan sunscreen," ucapnya saat ditemui di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.
Sari menjelaskan, sunscreen yang dibutuhkan orang Indonesia berbeda dengan yang tinggal di Eropa. Ini karena Indonesia beriklim tropis, yang berarti satu jam paparan UV-nya sama kuat dengan enam jam di Prancis. Angka indeks paparan UV di Indonesia pun tergolong tinggi, yakni 10 dari skala 1-11.
Karena itu, orang Indonesia mesti memilih tabir surya yang mengandung SPF (sun protection factor) minimal 30 dan PA (protection grade of UVA) minimal +++. SPF adalah pelindung kulit dari paparan UVB. Sedangkan PA berfungsi menghalangi serangan UVA yang mengancam kerusakan kulit.
Adapun jika Anda sedang beraktivitas di luar ruangan, kandungan yang lebih tinggi, misalnya SPF 50, disarankan dioleskan ke kulit. "Ulangi pemakaian sunscreen setiap enam jam jika sedang beraktivitas di luar ruangan," tutur Sari.
ISMA SAVITRI