TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda, khususnya para orang tua, alergi susu sapi pada anak-anak ternyata menduduki peringkat kedua terbanyak?
Baca: Anak Anda Alergi Susu Sapi? Ini Gejalanya
Dokter spesialis anak serta konsultan alergi dan imunologi anak, Profesor Budi Setiabudiawan, mengatakan alergi protein susu sapi adalah salah satu alergi makanan yang paling banyak terjadi pada anak-anak. "Alergi susu sapi (peringkat) kedua setelah alergi telur," katanya dalam konferensi pers Bunda Tanggap Alergi dengan 3K di Jakarta, Rabu, 5 April 2017.
Budi menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian, 2-7,5 persen anak mengalami alergi susu sapi. "Itu terjadi pada anak-anak yang alergi protein susu sapi pada tahun pertama kehidupannya," ujarnya.
Menurut Budi, orang tua harus waspada karena alergi dapat menyerang sistem saluran pencernaan, kulit, dan pernapasan. "Menyerang saluran cerna dan kulit sekitar 50-60 persen dan pernapasan 20-30 persen," ucapnya.
Gejala ringan ketika anak Anda mengalami alergi protein susu sapi, seperti kemerahan, gatal, dan eksim pada kulit. Adapun gejala yang bersifat berat, seperti mengi pada saluran napas, kolik, diare berdarah, dan konstipasi.
"Gejala yang paling berbahaya adalah gagal tumbuh dan anaphylaxis atau penyempitan saluran napas," tuturnya.
Anak-anak yang mengalami alergi susu sapi, Budi melanjutkan, dapat berkurang alerginya seiring bertambahnya usia anak tersebut. "Misalnya, setahun sudah agak berkurang alerginya dan biasanya pada usia lima tahun sudah 100 persen tidak alergi susu sapi lagi," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS