TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan masyarakat saat ini sudah sangat 'lengket' dengan media sosial. Mudah sekali terlihat adegan orang yang heboh memotret makanan sendiri sebelum memakannya. Kegiatan lain yang sering juga dijumpai adalah orang yang fokus melihat gawai yang dipegangnya alih-alih menikmati pemandangan yang dilalui sepanjang jalan. "Melihat anak zaman now ini, saya agak kasihan," kata psikolog Rose Mini saat dihubungi Tempo pada Rabu 10 Januari 2018.
Menurut Bunda Romi, sapaan Rose Mini, tindakan yang dilakukan anak zaman now dengan memamerkan segala kegiatannya di media sosial akan mengekang kehidupannya. "Orang yang pamer terus di media sosial tidak akan bisa bergerak bebas, karena semua mata memandanginya," katanya.
Ia mencontohkan, kapan seseorang bisa menikmati sajian yang dimakannya bila ia sibuk dengan memotretnya. "Seharusnya ada privasi dimana dia bisa merasakan kenikmatannya," kata Bunda Romi. Baca: Kerja Malam Picu Risiko 3 Kanker Ini, Cek Penelitiannya
Berselancar dengan media sosial tanpa henti atau mengunggah perasaannya di media sosial juga dinilai Bunda Romi justru akan menambah masalah. Ia mencontohkan, ada seorang yang mengunggah di status media sosial bahwa ia merasa galau. Dengan mengetahui kondisi si pengunggah, dengan mudah pembaca status bisa mematik amarah pengunggah status. "Orang jadi gampang disakiti dengan adanya media sosial ini. Sedikit ditriger, marah dan sakit hati pasti langsung timbul," katanya.
Contoh lain yang diceritakan Bunda Romi adalah saat orang menyampaikan perasaan rindunya kepada pasangan yang biasa dilakukan para anak zaman now. Status 'lagi jauh nih, aku rindu' bisa saja menimbulkan masalah besar. Para pembaca status di media sosial akan langsung tahu bahwa orang ini sedang rindu pasangan. "Melihat celah itu, bisa saja malah orang yang berniat buruk untuk mengajak melakukan perselingkuhan. Jadilah masalah besar. Padahal niat awalnya hanya agar si pasangan segera menghubunginya," katanya. Baca: 5 Solusi Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Jangan Ragu Bilang Iya
Bunda Romi mengingatkan kepada anak zaman now agar tidak terlena dengan mudahnya mengunggah berbagai hal di media sosial. Ada baiknya mereka memikirkan masak-masak apa saja yang ingin ditampilkan. "Ingat, pembaca media sosial kita itu beragam niatnya. Ada yang baik, ada juga sebaliknya," katanya.