Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hipertensi Indonesia Nomor 4 Dunia, Cek Tekanan Darah di Rumah

image-gnews
Front Page Cantik. Menangkal Hipertensi. shutterstock.com
Front Page Cantik. Menangkal Hipertensi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Menurut Survei InaSH(Indonesian Society of Hypertension) pada Mei 2017, Indonesia berada di urutan ke empat sebagai pengumpul data terbanyak terkait masalah hipertensi. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengontrolan penyakit hipertensi di Indonesia masih harus ditingkatkan.

Upaya termudah yang bisa dilakukan adalah mengukur tekanan darah secara rutin di rumah. InaSH, dalam konferensi pers acara The 12th Annual Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension pada 22 Februari 2018 di Jakarta, mengkampanyekan metode CERAMAH, yaitu Cek Tekanan Darah di Rumah. Melalui kampanye ini masyarakat diajak untuk lebih peduli melakukan pengecekan tekanan darah secara benar di rumah. 

Ketua InaSH, Yuda Turana, mengungkapkan fakta terkait kampanye CERAMAH, "Hasilnya, mengecek tekanan darah sendiri dengan cara yang benar di rumah lebih akurat dibanding Anda cek di klinik."

Baca juga:
SNMPTN 2018 Dibuka : 4 Hal Ini Bantu Anak Tentukan Pilihan
Lempari Pelakor dengan Uang, Wajarkah Ungkapan Emosi Bu Dendy?
Sylvester Stallone Masih Hidup, Ini 2 Rahasia Bugarnya

Tentunya, Yuda melanjutkan, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengecekan tersebut. Mulai dari pemeriksa, yang diperiksa, hingga alat pengecekan.

1. Persiapan Pasien
Sebelum pengecekan, pasien usahakan tubuh dengan posisi duduk selama 2-5 menit. Pasien juga diminta untuk tidak sarapan sebelum melakukan cek tekanan darah. Selain itu, pasien juga tidak disarankan untuk minum kopi. "Jangan konsumsi obat sebelum pengecekan," kata Yuda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merokok dan mengkonsumsi alkohol tentunya sangat dilarang untuk pasien yang hendak melakukan pengecekan darah sendiri. Dalam 30 menit terakhir, pasien juga tidak dibolehkan untuk berolahraga saat melakukan pengecekan. "Pasien perlu buang air kecil terlebih dahulu, karena bisa mempengaruhui ukuran tekanan darah," katanya.

2. Persiapan yang mengukur (keluarga, teman, pasangan)
Saat pertama kali mengukur, lakukan di kedua sisi lengan. Setelah itu, lakukan pengecekan kembali pada sisi yang ukuran tekanannya lebih tinggi, “Lakukan pengulangan minimal dua kali. Lebih baik lakukan pengecekan pada bagian lengan,” ucap Yuda.

3. Alat ukur tekanan darah
“Alat ukur tekanan darah itu sendiri umumnya ada tiga jenis, yang pakai jarum, pakai air raksa dan juga yang digital. Namun, seiring perkembangan, pemakaian jarum sudah tidak direkomendasikan. Begitu pula dengan pemakaian air raksa, dianggap mencemari lingkungan. Maka, alat ukur tekanan darah yang paling dianjurkan adalah jenis digital,” Yuda menjelaskan. Yang terpenting adalah gunakan alat pengukuran yang sudah tervalidasi. Dan, Yuda melanjutkan, lebih baik gunakan alat ukur yang menggunakan manset dan dililitkan pada lengan (brachial blood pressure).

Dengan melakukan pengecekan tekanan darah di rumah secara rutin, akan meningkatkan kesadaran serta melibatkan masyarakat secara aktif dalam hal penanganan penyakit. Karena, selain hipertensi umumnya tidak memiliki gejala yang pasti, hipertensi juga menjadi pemicu timbulnya penyakit-penyakit lain seperti, gagal ginjal atau diabetes. Oleh karena itu, lakukan sedini mungkin rutinitas pengecekan tekanan darah di rumah untuk meminimalisir risiko penyakit Anda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

18 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

2 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.