TEMPO.CO, Jakarta - Pilihan antara karier dan keluarga terkadang menjadi hal yang sulit bagi seseorang. Hal itu sempat dialami Briptu Nova. Nama Briptu Nova viral sejak 29 April lalu. Anggota Polda Kalimantan Barat ini harus menyaksikan proses ijab-kabul atas dirinya oleh pasangannya, Briptu Andik, lewat video call. Nova dan Andik terpisah jarak antara Pontianak, Kalimantan Barat, dan Cikeas, Jawa Barat. Ijab-kabul yang terpisah ini dilakukan karena Nova harus tetap menjalani ujian seleksi sebagai Polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari pernikahannya.
Menurut psikolog klinis, Denrich Suryadi, setiap individu pasti memiliki prioritas. Ada yang lebih memilih karier, tapi ada juga yang merasa keluarga lebih penting. “Tidak ada yang benar dan salah menurut saya. Itu pilihan pribadi,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada 30 April 2018.
Baca: Simak Sindrom Asperger pada Anak Autisme, Intelegensianya Tinggi
Denrich melihat kasus Briptu Nova dan pasangannya, Briptu Andik, yang menjalankan momen sakral pernikahannya secara terpisah. Mereka terbentur dengan kewajiban pekerjaannya sebagai abdi negara. Memang ada beberapa pekerjaan yang mempunyai kewajiban dan sulit ditinggalkan. Namun, menurut Denrich, bukan berarti hal tersebut tidak dapat disiasati. Mencari pasangan di daerah atau negara tempat Anda bekerja jadi salah satu cara agar Anda tidak terpisah saat menjalani proses ijab-kabul. Anda juga bisa merencanakan waktu pernikahan dan peristiwa penting lain pada tanggal yang tepat.
Baca: Untung Rugi Punya Rumah Dekat Gerbang Tol
Lalu, apa saja pekerjaan-pekerjaan yang sulit untuk ditinggalkan terkait dengan kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan tersebut?
Menurut Denrich, jenis profesi atau pekerjaan yang sifatnya menuntut kesiapan untuk ditugaskan di mana dan kapan saja akan sulit meninggalkan pekerjaan mereka pada waktu penting. Pekerjaan itu misalnya polisi, tentara, pekerja di bidang pertambangan atau sumber daya alam lain, dan pekerja sosial. “Ini kembali lagi ke masalah pilihan dan risiko ketika memulai karier atau profesi tersebut,” ujar Denrich.
Saat berada di posisi sulit dalam memilih pekerjaan atau keluarga, ada banyak hal yang pada akhirnya menuntut kesiapan mental serta dukungan dari berbagai pihak, seperti pasangan dan keluarga. Sangat mungkin terjadi jika pada akhirnya perencanaan yang sudah dilakukan mendadak harus berubah karena risiko penugasan juga komitmen pekerjaan.
Baca: Cegah Diabetes Mulai dari Piring Makan Anda
Pada poin ini, Denrich menggarisbawahi kesiapan mental individu dan pasangan dalam menghadapi risiko-risiko yang akan muncul. “Ini juga sangat penting diperlukan karena tuntutan pekerjaan bisa sangat mungkin akan melewatkan momen-momen penting dalam hidup berkeluarga,” ucapnya.