Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Sebab Mata Sulit Melihat di Malam Hari, Cek Gejalanya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutaan malam atau rabun senja atau nyctalopia adalah saat mata yang tidak dapat beradaptasi dengan kondisi rendah cahaya, seperti pada malam hari. Ini terjadi bukanlah karena suatu kondisi tetapi hasil gangguan mata yang ada.

Baca juga: Ini Efek Tak Henti Menatap Gawai pada Mata, Cek Solusinya

Seperti dilansir Medical News Today, pekan lalu, ketika pencahayaan redup, mata harus beradaptasi.  Meskipun rabun senja menyulitkan seseorang untuk melihat dalam cahaya redup, hal ini tidak menyebabkan kebutaan total.

Untuk mengidentifikasi seseorang mengalami rabun senja atau tidak, ada sejumlah pertanyaan yang bisa dia jawab, menurut American Academy of Ophthalmology.

Pertanyaan-pertanyaannya seperti: 1) Apakah bergerak di sekitar rumah dalam cahaya redup merupakan tantangan untuk Anda? 2) Apakah mengemudi di malam hari semakin sulit? 3) Apakah sulit mengenali wajah dalam cahaya redup? 4) Apakah perlu waktu yang sangat lama untuk menyesuaikan diri dengan ruang terang setelah berada dalam kegelapan? dan 5)  Apakah perlu waktu lama untuk melihat di ruangan yang gelap setelah berada di dalam cahaya?
Ilustrasi warna mata. (medicalnewstoday.com)
Selain itu, ada sejumlah gejala yang bisa diwaspadai tergantung penyebab yang mendasarinya, seperti sakit kepala, sakit mata, mual, muntah, pandangan kabur, peka terhadap cahaya dan sulit melihat jauh.

Apakah penyebabnya? Rabun senja adalah hasil dari salah satu dari beberapa kondisi, seperti penyebab kesatu dan kedua ini, yaitu  glukoma dan katarak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Glaukoma mengacu pada sekelompok kondisi mata di mana kerusakan pada saraf optik, yang menghubungkan mata ke otak, menyebabkan tekanan pada mata. Ini dapat merusak penglihatan, yang bisa permanen.

Sementara katarak terjadi ketika lensa mata menjadi keruh. Ini sering terjadi ketika protein di lensa rusak, biasanya karena penuaan. Clouding lensa dapat merusak penglihatan, termasuk dalam pencahayaan redup.

Penyebab ketiga, miopia-- tidak dapat melihat objek di kejauhan secara akurat juga bisa menjadi penyebab. Lalu, kekurangan vitamin A sebagai nutrisi penting untuk penglihatan.

Penyebab keempat adalah retinitis pigmentosa, yakni penyakit mata langka yang merusak retina. Kondisi ini merupakan kelainan genetik yang menyebabkan seseorang kesulitan melihat dalam cahaya rendah.

Baca juga: Mata Panda? Coba Atasi dengan Cara Mudah Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

19 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

21 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

39 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

41 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

42 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

44 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

44 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

51 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

BPJS Kesehatan menjamin pembiayaan operasi katarak bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).


Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

59 hari lalu

Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.