Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stunting Bukan Genetik, Lalu?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi stunting diturunkan dari orang tua? (pixabay.com)
Ilustrasi stunting diturunkan dari orang tua? (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan nutrisi menimbulkan banyak dampak negatif. Selain tinggi tubuh yang tidak mencapai ukuran standar, kondisi ini juga bisa mengganggu perkembangan otak. Apakah kondisi ini merupakan faktor keturunan?

Baca juga: Deteksi Dini Stunting, Pantau Berat Badan Anak hingga 2 Tahun

Dokter spesialis anak, nutrisi dan penyakit metabolik dari RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), mengatakan bahwa stunting bukan genetik, melainkan karena lingkungan. Kalaupun ada yang mengatakan itu diturunkan dari keluarga, yang diturunkan adalah cara makannya. “Kalau faktor lingkungan diperbaiki bisa membaik," ujar dia.

Hanya saja, jika seorang anak sudah mengalami stunting, perbaikan nutrisi tak akan bisa memperbaiki IQ-nya seperti anak normal.

"Kalau membaik tetap tidak bisa sama seperti seharusnya. Kalau sudah di atas dua tahun, IQ akan selalu di bawah anak normal," tutur dia.

Penelitian dalam jurnal Nutritional Neuroscience pada 2014 menunjukkan, anak stunting angka mortalitasnya empat kali lebih tinggi dan IQ bisa turun 11 persen.

Selain itu, dia akan mengalami sejumlah masalah kesehatan seperti penurunan fungsi kekebalan tubuh, gangguan sistem pembakaran lemak dalam jangka pendek.

Dalam jangka panjang, anak akan mengami obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen, masih jauh di atas ambang yang ditetapkan WHO yakni 20 persen.

Damayanti mengatakan pemenuhan gizi yang lengkap pada dua tahun pertama masa kehidupan memiliki peran yang krusial. Setelah pemberian ASI eksklusif pada tahun pertama kehidupannya, anak membutuhkan makanan pendamping dengan kandungan karbohidrat, lemak dan protein.

"Faktanya di Indonesia, konsumsi asupan protein hewani masih tergolong rendah, sehingga banyak kasus stunting terjadi. Padahal, investasi protein hewani sangatlah penting, mengingat kandungan asam amino esensial terlengkap di dalamnya," papar dia.

Asam amino esensial dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak. Sumbernya bisa berasal dari susu, telur, unggas, ikan dan daging.

Baca juga: Ini Sarapan yang Direkomendasikan Ahli Gizi

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Adu Kandungan Nutrisi Pepaya, Buah Naga, Kelapa Muda, dan Nanas Sebagai Menu Es Buah

6 jam lalu

Ilustrasi - Buah kelapa dan nanas. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinovasi membuat produk masker yang terbuat dari limbah nanas dan tempurung kelapa sebagai karbon aktif. dok KOMUNIKA ONLINE
Adu Kandungan Nutrisi Pepaya, Buah Naga, Kelapa Muda, dan Nanas Sebagai Menu Es Buah

Selain kesegaran, kandungan nutrisi dari buah-buahan yang digunakan juga penting. Simak perbandingan buah-buahan sebagai komponen es buah.


Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

1 hari lalu

Ilustrasi Telur Rebus
Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.


Ketahui Nutrisi Buah dan Sayur Berdasarkan Warnanya

2 hari lalu

Ilustrasi buah angggur. Foto: Pixabay.com/Nickype11
Ketahui Nutrisi Buah dan Sayur Berdasarkan Warnanya

Warna-warni pada buah atau sayuran menjadi petunjuk kandungan nutrisinya.


Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

3 hari lalu

Mengonsumsi makanan sehat bisa jadi cara perawatan kulit secara alami. (Pexels/Jane D)
Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

Real food adalah makanan yang paling mendekati bentuk dan keadaan aslinya tanpa banyak perubahan dan tidak mengalami proses-proses pengolahan makanan berlebihan.


Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

7 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.


Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

7 hari lalu

Logo World Water Forum ke-10. Dok. Worldwaterforum.org
Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.


Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

8 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.


Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

9 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.


Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

9 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar


Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

11 hari lalu

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com
Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.