TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang mengatakan bahwa seseorang yang tinggal di tempat tinggi seperti apartemen atau rumah susun lebih aman dari risiko demam berdarah. Benarkah?
Baca: Ikan Hias Pembasmi Nyamuk, Bisa Cegah Demam Berdarah?
Mulya Rahma Karyanti, dokter anak konsultan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, membenarkan hal tersebut. Itu terkait dengan kemampuan terbang nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah.
Menurut dr. Mulya, jarak terbang horizontal nyamuk adalah 50 hingga 100 meter. “Ada beberapa penelitian yang bahkan membuktikan bahwa mereka bisa terbang hingga mencapai jarak 200 meter,” katanya dalam seminar "Demam Berdarah yang Tak Kunjung Musnah, Mengapa?" di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2019.
Tapi secara vertikal, nyamuk demam berdarah hanya mampu terbang setinggi 15 hingga 20 meter.
Itu sebabnya, dr. Mulya menyebut bahwa peluang nyamuk aedes aegypti berkembang di apartemen atau rumah susun lebih kecil. “Khususnya untuk lantai empat ke atas karena perhitungan jarak terbang,” kata dia.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa nyamuk tersebut bisa sampai pada lantai empat atau lebih tinggi. Bukan dengan terbang, namun Mulya menyebut bahwa teknologi lift lah yang membawa mereka ke tempat yang lebih tinggi. “Ada kemungkinan jika nyamuk tersebut masuk ke dalam lift dan ikut hingga ke atas,” katanya.
Itu sebabnya, dr. Mulya tetap mengimbau setiap orang yang tinggal di apartemen dan rumah susun untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. “Tidak hanya di kamar, tapi di sekitar fasilitas yang ada di apartemen dan rumah susun juga perlu diawasi dengan penerapan PSN, 3M, dan fogging,” katanya.
PSN adalah pemberantasan sarang nyamu, sedangkan 3M kepanjangan dari menguras, menutup, dan mengubur. Ini merupakan metode yang dianjurkan untuk memberantas sarang nyamuk.
Baca: 4 Tanaman Ini Ampuh Usir Nyamuk Demam Berdarah
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA