Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diet Cegah Kanker, Apa yang Penting Dilakukan?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi salad buah (pixabay.com)
Ilustrasi salad buah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada resep khusus diet menghindari kanker yang mampu mencegah kanker seratus persen. Namun, diet sehat berimbang misalnya konsumsi buah dan sayuran, bisa membantu menangkal salah satu masalah kesehatan di dunia itu, meski tak cepat.

Ada beberapa perubahan dalam diet yang bisa Anda terapkan untuk mencegah kanker. Berikut penjelasannya, seperti dilansir Medical Daily:

Jauhi racun
Langkah pertama melindungi tubuh terhadap kerusakan akibat radikal bebas, yakni menghilangkan racun. Beberapa produk kecantikan yang tampaknya tidak berbahaya terkadang mengandung karsinogen. Sebaiknya periksa bahan-bahan produk seperti sampo dan kondisioner untuk memastikan tidak mengandung racun.

Selain itu, gunakan pembersih rumah tangga yang tidak berkontribusi terhadap polusi udara. Selain itu, hindari penggunaan obat yang terlalu sering seperti parasetamol karena dapat meningkatkan risiko penyakit hati. Mengkonsumsi makanan yang dibungkus bahan plastik (lalu dipanaskan) dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi sistem neuroendokrin.

Puasa intermiten membantu membersihkan tubuh dari racun, terutama melalui kulit, ginjal, saluran pernapasan dan pencernaan. Selain itu, jus hijau, makanan mentah, sayuran kukus juga bisa membantu proses detoksifikasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hindari makanan yang digoreng
Akrilamida terbentuk pada makanan yang digoreng dan paparan bahan kimia ini dapat meningkatkan risiko kanker. Kue, kentang goreng, biskuit, keripik dapat menjadi masalah dalam jangka panjang. Suhu tinggi dan memanaskan makanan untuk jangka waktu yang lama juga meningkatkan kadar akrilamida. Merebus dan mengukus adalah metode memasak yang lebih aman.

Hindari makanan olahan
Produk makanan olahan, minuman manis, makanan beku, sayuran tidak sehat dan makanan olahan lainnya menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Produk-produk buatan pabrik ini bisa saja mengandung pestisida, herbisida, dan logam berat, sehingga tidak mengkonsumsinya adalah praktik terbaik. Produk-produk organik dan gandum utuh dapat ditambahkan ke dalam diet anti-kanker untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Konsumsi makanan antikanker
Untuk secara aktif melawan kemungkinan kanker, makan beberapa makanan penangkal kanker, terutama brokoli, kecambah, kubis dan kangkung. Sayuran-sayuran ini mengandung banyak antioksidan yang membantu melawan kanker payudara, usus besar dan prostat.

Makanan mengandung vitamin C dan A adalah antioksidan kuat yang melindungi sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit. Bawang putih, teh hijau, minyak zaitun dan teh oolong mengurangi peradangan dan juga mencegah kerusakan sistem kekebalan tubuh, sehingga mencegah kanker. Makanan berkalsium yang dikombinasikan dengan vitamin D3 mencegah kanker payudara dan ovarium.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

1 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan, 7 Makanan Ini Tidak Boleh Dihangatkan

1 hari lalu

Ilustrasi memanaskan makanan (Pixabay.com)
Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan, 7 Makanan Ini Tidak Boleh Dihangatkan

Beberapa jenis makanan tidak boleh dipanaskan kembali karena dapat menghasilkan racun. Berikut 7 daftar makanan yang tidak boleh dipanaskan.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

3 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

3 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

4 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

11 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

11 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?