TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri sekaligus Pembina Komite Penyelamatan Darurat Medis (Medical Emergency Rescue Committee/MER-C), Joserizal Jurnalis, meninggal dunia pada Senin dini hari, 20 Januari 2020. Presidium Divisi Konstruksi MER-C, Faried Thalib, mengonfirmasi kebenaran hal tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa Joserizal meninggal di rumah sakit setelah 20 hari dirawat. “Meninggalnya karena sakit jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat,” katanya, seperti dilansir dari Antara.
Terlepas dari kabar duka tersebut, penyakit jantung memang tidak bisa disepelekan sebab bisa meningkatkan risiko kematian. Berikut beberapa jenis yang dipercaya paling berbahaya, seperti yang dilansir dari situs Medical News Today dan Mayo Clinic.
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner sangat umum terjadi pada orang dengan usia lanjut. Ini ditandai dengan penyempitan pembuluh darah arteri karena penumpukan kolesterol. Akibatnya, aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi berkurang dan menyebabkan kerusakan organ. Beberapa tanda yang wajib diwaspadai termasuk sakit di dada, sesak napas, mual, dan kembung.
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi terjadinya penumpukan plak pada dinding arteri. Akibatnya, pembuluh darah akan mengalami penyempitan dan penebalan sehingga aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Beberapa gejala aterosklerosis yang wajib diwaspadai termasuk sakit dada, napas pendek, kesemutan, serta rasa dingin pada telapak kaki dan tangan.
Aritmia
Aritmia adalah salah satu masalah kesehatan pada jantung yang ditandai dengan denyut dan tempo debar yang tidak normal. Ini berarti, denyut jantung bisa terlalu cepat atau takikardia ataupun terlalu lambat atau bradikardia. Penyebab dari aritmia sangat beragam. Salah satunya kelainan jantung, kerusakan jantung, mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, serta mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu.
Kelainan jantung bawaan
Kelainan jantung bawaan adalah penyakit yang umum diderita sejak kecil sebab sudah mulai dialami sejak masih janin. Meski demikian, penyakit ini masih memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika ditangani dengan segera. Beberapa tanda untuk meningkatkan kewaspadaan berupa kulit kebiruan, denyut jantung tak beraturan, pembengkakan kaki, sesak napas, hingga mudah lelah.
