Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bersemangat, Marah, Sedih Bisa Pengaruhi Saluran Pencernaan Anda

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin mudah menyalahkan semua masalah perut Anda pada sistem pencernaan yang lemah. Diare? Pasti karena konsumsi barbeku semalam. Lalu kembung? Terima kasih secangkir kopi ekstra pagi ini.

Memang, apa yang Anda konsumsi dapat memengaruhi usus Anda. Tetapi, terkadang masalah perut tidak ada hubungannya dengan perut itu sendiri namun karena emosi atau pikiran Anda. "Pikiran dan tubuh berhubungan erat," kata asisten profesor klinis di Department of Psychiatry NYU Grossman School of Medicine, Paraskevi Noulas, Shape dikutip Kamis 13 Agustus 2020.

"Tubuh dan pikiran Anda satu kesatuan; ini seperti satu jaring laba-laba besar dan setiap bagian berhubungan satu sama lain. Perasaan Anda, khususnya, memiliki jalur langsung ke otak Anda. Itulah mengapa saat Anda kesal, sensasi fisik pertama ada di usus Anda," kata dia.

Ketika Anda menerima kabar buruk atau berada di tengah waktu yang sulit di tempat kerja, apakah Anda memperhatikan tidak memiliki nafsu makan? Situasi lainnya, ketika Anda bersiap untuk kencan, apakah Anda merasa gelisah secara positif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gugup, bersemangat, marah, atau sedih, setiap dan semua emosi dapat memicu reaksi di usus Anda. Semua ini terjadi berkat poros otak-usus, yakni jalur yang digerakkan hormon dan biokimia antara saluran pencernaan dan otak," kata Lisa Ganjhu, DO, ahli gastroenterologi dan profesor klinis kedokteran di NYU Grossman School of Medicine.

Pada dasarnya, inilah yang menghubungkan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dengan sistem saraf enterik ( jaringan saraf kompleks di sekitar saluran pencernaan sebagai bagian dari sistem saraf tepi) dan pada gilirannya membantu keduanya tetap konstan berkomunikasi. "Ada bahan kimia yang berkomunikasi antara pusat di otak dan saluran pencernaan yang akan mengubah motilitas usus, penyerapan nutrisi, dan mikrobioma," ujar Ganjhu.

Ada hormon dari usus yang bisa mengubah suasana hati, rasa lapar, dan rasa kenyang. Artinya, perut Anda dapat mengirimkan sinyal ke otak Anda, menyebabkan terjadinya pergeseran emosional, dan otak Anda dapat mengirimkan sinyal ke perut, menyebabkan gejala gangguan pencernaan seperti kram, gas, diare, sembelit, dan masih banyak lagi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

3 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

8 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

13 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

22 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

25 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

27 hari lalu

Ilustrasi sop kembang kol. shutterstock.com
Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

Buat yang mau memperbanyak makan sayuran, kembang kol bisa jadi pilihan karena kaya nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin C, vitamin K, dan kolin.


Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

28 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.


Apakah Marah dan Berkata Kasar Bisa Membatalkan Puasa?

36 hari lalu

Berikut ini dalil dan penjelasan tokoh agama terkait apakah marah dan berkata kasar dapat membatalkan puasa di bulan Ramadan. Foto: Canva
Apakah Marah dan Berkata Kasar Bisa Membatalkan Puasa?

Berikut ini dalil dan penjelasan tokoh agama terkait apakah marah dan berkata kasar dapat membatalkan puasa di bulan Ramadan.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

37 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

38 hari lalu

ilustrasi berat badan (pixabay.com)
5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup