Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Stres, Tanda Kekebalan Tubuh yang Ringkih

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem kekebalan tubuh bisa melemah tapi bisa pula penyebabnya dikendalikan lewat menjaga pola makan, tingkat stres, dan waktu tidur. Namun, jika mengalami gangguan kekebalan atau diharuskan minum obat tertentu, seperti obat kemoterapi, Anda mungkin kurang dapat mengontrol sistem kekebalan.

"Tidak ada pil ajaib untuk meningkatkan sistem kekebalan," kata dokter pengobatan keluarga Abisola Olulade, seperti dikutip dari Insider.

Menurutnya, Anda perlu membatasi asupan alkohol, banyak berolahraga, dan cukup tidur untuk menjaga sistem imun yang sehat. Lalu, apa saja tanda-tanda sistem kekebalan tubuh yang lemah?

"Ada tanda-tanda kekebalan yang melemah. Jika Anda terus terkena infeksi, membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari infeksi, atau jika luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, Anda mungkin memiliki sistem kekebalan yang lemah," tutur Olulade.

Selain itu, Anda bisa sering pilek, terkena infeksi, lelah terus menerus, dan stres yang meningkat. Asosiasi Psikologi Amerika menyatakan stres dan kesepian jangka panjang dapat berdampak negatif pada imunitas karena stres menurunkan kadar limfosit sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi.

Baca juga: Benarkah Stres Bikin Berat Badan Gampang Naik? Pakar Beri Jawaban

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, jika cenderung sakit setelah ujian atau ditugaskan dalam proyek besar di tempat kerja, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menerapkan manajemen stres ke dalam rutinitas harian. Tanda lainnya sistem kekebalan tubuh mulai lemah yakni sering mengalami masalah pencernaan seperti diare, perut kembung, kram, dan sembelit.

"Anda dapat memeriksa sistem kekebalan dengan melakukan tes darah untuk memberi tahu apakah memiliki tingkat antibodi yang cukup, seperti imunoglobulin, sel darah putih, trombosit, dan sel sistem kekebalan," kata peneliti khusus ilmu gizi Alex Ruani.

Anda bisa mengenali penyebab sistem kekebalan tubuh lemah, antara lain kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, kurang nutrisi, pengobatan seperti kemoterapi atau perawatan kanker lain, gangguan autoimun, dan HIV atau AIDS

Ketika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dokter mungkin memberi tahu mengenai gangguan sistem imun. Ini artinya, Anda mungkin memiliki satu atau lebih dari kondisi seperti defisiensi imun yang didapat, sistem kekebalan yang terlalu aktif, dan terkena penyakit autoimun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

21 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

6 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

9 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

9 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.