Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami 5 Jenis Sakit Perut, Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sering kali, bagian tertentu pada perut terasa tidak nyaman atau sakit. Sakit perut kerap disebabkan oleh kondisi saluran pencernaan. Namun itu bukan satu-satunya penyebab, juga bisa disebabkan oleh kondisi dinding tubuh, saluran kemih, pembuluh darah, organ reproduksi, atau organ dada.

Sakit perut umumnya dapat dikaitkan dengan diet, peradangan, atau infeksi. Obstruksi yang terjadi pada bagian tertentu di sepanjang saluran usus, dapat berujung sakit perut. Kram menstruasi, endometriosis atau kondisi ketika tumbuhnya jaringan yang menyerupai lapisan rahim di area lain pada tubuh. Juga ada penyakit radang panggul yang menyebabkan sakit pada perut bagian bawah wanita.

Simak 5 jenis sakit perut beserta pengobatannya.

1. Sembelit

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases mencatat, sekitar 16 persen orang dewasa mengalami sembelit. Mayoritas perempuan. Sakit perut jenis ini terjadi ketika terbentuknya tekanan di usus besar dan usus kecil. Sehingga, tinja jadi menggumpal, dan sulit untuk dikeluarkan. Dapat juga merasa kembung dan sangat kenyang sehingga, tidak sanggup makan lagi.

Pengobatan yang tepat adalah dengan menambahkan lebih banyak asupan serat ke dalam makanan. Ditambah dengan minum lebih banyak air dan berolahraga. Bisa juga mencoba obat pencahar jika diperlukan. Apabila tinja disertai dengan pendarahan, nyeri terus-menerus, demam, muntah, tidak dapat buang angin, nyeri punggung bawah, serta penurunan berat badan, segera konsultasikan ke dokter.

2. Radang usus buntu

Radang usus buntu terjadi bila ada penyumbatan di dalam usus buntu. Akibatnya, muncul rasa perih, bengkak, bahkan bisa pecah. Jika mengalami usus buntu, akan terasa sangat tidak nyaman di sekitar pusar. Rasa sakit terus bertambah parah dari waktu ke waktu, sehingga sulit untuk berjalan.

Apabila mengalami sakit perut yang parah yang disertai demam, dan muntah, segera periksakan ke dokter. Sedangkan bagi penderita usus buntu, harus mendapat tindakan operasi.

3. Intoleransi laktosa

Orang yang tidak dapat mencerna laktosa atau gula dalam produk susu mungkin mengalami mual, muntah, kram perut, kembung. Mungkin juga mengalami diare, sekitar 30 menit hingga dua jam setelah mengonsumsi produk susu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu cara untuk mengatasi sakit perut jenis ini adalah dengan melakukan percobaan tanpa mengonsumsi produk susu. Tujuannya untuk melihat apakah gejala jadi membaik atau tidak. Jika mengalami sakit perut disertai kram dan tinja encer, periksa ke dokter untuk memastikan diagnosis.

4. Kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif menurut The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases merupakan penyakit kronis yang menyebabkan peradangan, pembengkakan, iritasi, dan bisul di lapisan dalam usus besar. Timbul gejala seperti mual, kram perut, tinja berdarah, serta penurunan berat badan. Sakit perut satu ini cenderung diturunkan dalam keluarga.

Kolitis Ulseratif tidak ada obatnya. Namun, kasus ringan dapat dibantu dengan obat yang dijual bebas. Sedangkan untuk yang lebih parah, memerlukan obat yang lebih kuat. Jika mengalami gejalanya, segera bicarakan dengan dokter untuk memastikan diagnosis.

5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Menurut The Office on Women's Health, IBS merupakan kumpulan gejala seperti sakit perut, kembung, diare, sembelit, dan kram. Sekitar 20 persen orang dewasa di AS mengidapnya. IBS terbagi pula menjadi 2, yakni IBS-C dan IBS-D.

IBS-C ialah sejenis sakit perut karena sindrom iritasi usus besar yang dominan pada sembelit. Sedangkan IBS-D lebih dominan pada diare. Jika merasa menderita IBS atau mengalami pendarahan rektal atau penurunan berat badan secara berlebihan, segera periksakan ke dokter.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: Beda Gejala GERD pada Anak, Waspada saat Mengeluh Sakit Perut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

3 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

9 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

12 hari lalu

Sembelit
Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.


Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

14 hari lalu

Gangguan asam lambung yang menyerang kerongkongan.
Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

Berikut lima hal penting lain yang perlu diperhatikan untuk menangkal heartburn dan mengurangi gejalanya.


Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

16 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

26 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

28 hari lalu

Ilustrasi sop kembang kol. shutterstock.com
Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

Buat yang mau memperbanyak makan sayuran, kembang kol bisa jadi pilihan karena kaya nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin C, vitamin K, dan kolin.


Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

29 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

38 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

39 hari lalu

ilustrasi berat badan (pixabay.com)
5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup