TEMPO.CO, Jakarta - Sariawan atau di dunia medis disebut aphtous stomatitis perlu penanganan dengan obat sariawan yang tepat. Luka sariawan dalam mulut dengan kondisi terbuka berbentuk bulat berwarna putih sering menimbulkan rasa tak nyaman, sakit dan perih. Sariawan sangat mengganggu aktivitas makan atau minum.
Umumnya diketahui penyebab sariawan ini karena tubuh kekurangan vitamin C, vitamin B12 dan juga aktivitas patologis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Selain itu, wanita menjelang masa menstruasi juga bisa rentan terkena sariawan. Sariawan sering dikaitkan dengan rekasi yang dihasilkan dari kerja autoimun.
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menganjurkan untuk konsumsi vitamin A dan vitamin C untuk memperbaiki luka sariawan dengan menambahkan perbaikan imun tubuh. Dibantu dengan obat kumur mengandung lidah buaya (aloe vera) sangat efektif mempercepat proses pemulihan sariawan.
Satu lagi obat sariawan dari tanaman alami yang bernama latin Abrus precatorius L atau di Indonesia dikenal dengan tanaman saga.
Tanaman saga berkhasiat sebagai pengencer dahak (mukolitik), khususnya bagian daun saga bekerja memacu sekresi mukosa dan trakea diyakini punya efektivitas sebagai obat batuk, yang lainnya juga bermanfaat pencegahan dan penyembuhan sariawan, sakit tenggorokan dan radang amandel.
Obat sariawan dengan ekstrak daun saga memilki kandungan etanol, serta beberapa senyawa kimia aktif yaitu flavonoid, terpenoid, tanin, alkaloid dan saponin yang berpotensi sebagai antibakteri alami untuk pengobatan radang tenggorokan. Pada bagian daun saga, ampuh pula membasmi aktivitas streptococcus pyogenes atau bakteri penyebab radang tenggorokan.
TIKA AYU
Baca: 8 Obat Rumahan untuk Atasi Sariawan, Garam hingga Minyak Kelapa