TEMPO.CO, Jakarta - Manusia tentu tidak luput dari kondisi emosional, baik positif maupun negatif. Setiap orang pernah mengalami bahagia, kesedihan,kemarahan, frustrasi, ketakutan, dan efek emosi lainnya. Terutama, emosi negatif, ujung-ujungnya justru menyebabkan stres dan mengganggu kesehatan mental. Pendekatan yang lebih baik adalah mengelolanya tanpa menyangkalnya, dengan kata lain menerima adanya kondisi tersebut.
Mengutip dari situs Verrywellmind.com, mengelola emosi negatif bukan berarti menghindarinya, bukan pula berarti menghayati emosi negatif tersebut. Mengelola emosi negatif lebih mengarah kepada upaya merangkul fakta bahwa kita merasakannya, serta memahami mengapa perasaan tersebut menghampiri, serta bersikap terbuka menerima masukan dari pola pikir yang sehat diri sendiri maupun dari orang lain yang terpercaya, sebelum benar-benar meninggalakan kondisi emosi negatif tersebut.
Terkesan aneh, namun pada dasarnya, berdamai dengan emosi negatif dapat mengurangi stres dan tekanan emosional. Pun, kondisi emosi negatif jika dikendalikan dengan baik bisa bermanfaat untuk mengingatkan bahwa ada sesuatu hal yang perlu diubah serta memacu diri untuk melakukan perubahan lebih baik.
Berlarut-larut dalam kondisi emosional justru memperburuk kesehatan mental. Lebih jauh lagi, jika dibiarkan, keadaan emosi negatif dapat menciptakan stres ekstra dalam tubuh dan pikiran. Kondisi yang tentunya mengusik kenyamanan hidup, bahkan menyebabkan masalah kesehatan jika stres mencapai tingkat kronis atau berlebihan.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
