Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Jenis-jenis Batuk dan Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi batuk. health24.com
Ilustrasi batuk. health24.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batuk merupakan respon alami tubuh yang berfungsi untuk menjaga paru-paru dan saluran pernapasan agar tetap dalam kondisi yang baik. Namun, batuk secara terus menerus selain dapat mengganggu aktivitas sehari hari, juga dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan.

Dikutip dari Medical News Today, berikut jenis jenis batuk: 

1. Batuk kering

Batuk kering adalah batuk yang tidak mengeluarkan lendir. Batuk kering sering disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu.

Orang yang mengalaminya akan merasakan sensai menggelitik di bagian belakang tenggorokan sehingga memicu refleks batuk.

Batuk kering seringkali sulit dikendalikan dan dapat muncul dalam waktu yang lama. Batuk kering terjadi karena ada peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan, tetapi tidak ada lendir yang berlebihan.

Pada anak-anak dan orang dewasa, batuk kering biasanya berlangsung selama beberapa minggu setelah pilek atau flu berlalu. Dalam kebanyakan kasus, batuk kering akanhilang dengan sendirinya. 

Tetapi, jika batuk menjadi kronis harus waspada karena bisa saja batuk kering diakibatkan oleh penyakit serius seperti asma, Gastroesophaeal reflux disease (GERD), dan kanker paru paru.

Untuk pengobatannya, disarankan meminum air untuk meringankan sensasi menggelitik batuk kering, mengambil batuk drop, atau menggunakan sirup batuk.

2. Batuk berdahak

Batuk berdahak ditandai dengan adanya lenidr atau dahak. Batuk berdahak biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti flu, flu biasa, atau infeksi dada. Seorang batuk berdahak yang diakibatkan oleh infeksi dada dapat mengandung sejumlah kecil darah merah terang. Darah ini berasal dari paru-paru dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Akan tetapi, jika batuk berdahak ditandai dengan darah bewarna gelap dan mengandung makanan atau sesuatu yang menyerupai bubuk kopi, harus mencari bantuan medis.

Jika batuk berdahak sudah kronis, kemungkinan disebabkan penyakit tertentu seperti bronkiektasis, pneumonia, infeksi mycobacteria nontuberculous.

Adapun cara mengatasinya, penting pasien tetap terhidrasi, hal ini dapat membantu batuk basah tetap produktif dan meringankan gejala pilek. Beberapa orang juga menemukan bantuan dari over-the-counter (OTC) obat batuk, seperti obat batuk, menggosok dada, dan penghilang rasa sakit. Jika infeksi bakteri menyebabkan batuk, seseorang mungkin memerlukan antibiotik. .

3. Batuk Rejan

Batuk rejan atau disebut pertussis adalah infeksi bakteri yang sangat menular. Seseorang dengan batuk rejan biasanya memiliki gejala pilek ringan atau seperti flu diikuti oleh batuk yang agresif dan menyakitkan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti bayi, lebih berisiko terserang infeksi dan mengalami kesulitan bernapas. Terlebih bayi yang baru lahir dan orang-orang yang belum vaksinasi berisiko mengembangkan penyakit ini.

Orang yang menderita infeksi ini kemungkinan besar akan menularkannya selama sekitar dua minggu terhitung sejak mereka mulai batuk. Perlindungan terbaik terhadap penyakit ini adalah vaksinasi batuk rejan.

Untuk dapat mengurangi keparahan batuk rejam penderita dapat meminum antibiotik lebih awal. Sehingga orang yang tidak divaksinasi harus menemui dokter sesegera mungkin jika gejala berkembang.

4. Batuk Kronis

Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung lebih lama dari penyakit biasa, yaitu sekitar 8 minggu atau lebih. Batuk ini kadang-kadang menandakan penyakit yang mendasarinya.  Beberapa penyebab potensial batuk kronis ini di antaranya :

  • Infeksi yang tidak diobati atau virus pernapasan yang berlangsung lebih lama dari biasanya
  • Alergi
  • Rokok
  • paparan iritasi seperti jamur atau debu di rumah atau tempat kerja
  • Pneumonia atau penyakit paru-paru lainnya
  • Tenggorokan atau kanker mulut
  • Gangguan menelan yang disebabkan oleh kondisi lain, termasuk demensia

Jika mengalami batuk kronis ini disarankan menemui dokter untuk diagnosis dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

5. Batuk croup

Batuk croup kerap dialami anak-anak di bawah lima tahun yang  ditandai dengan  suara mengi (melengking).  Batuk ini disebabkan oleh virus seperti influenza, parainfluenza RSV, campak, dan adenovirus dengan gejala pilek umum yang disertai batuk mengi dan demam.

Jika anak Anda mengalami batuk croup terdapat tanda tanda yang mengharuskan orang tua atau pengasuh mencari bantuan darurat, yaitu anak mengalami kesulitan bernapas, tubuhnya berubah menjadi biru, alami nyeri dada yang parah, alami demam di atas 104 derajat fahrenheit.

Gejala batuk croup dapat lebih buruk ketika malam hari, maka cara untuk mengatasinya ketika perawatan di rumah meliputi:

  • Menggunakan humidifier
  • Minum banyak cairan hangat
  • Mendapatkan banyak istirahat
  • Minum obat OTC, seperti acetaminophen

Perlu diketahui, tidak diperbolehkan memberi aspirin kepada anak karena berisiko terkena sindrom Reye. Anak-anak di bawah 14 tahun tidak boleh minum obat batuk OTC, karena berbahaya. Croup biasanya berlangsung selama 5-6 hari, tetapi batuk dapat berlanjut selama sekitar dua minggu.

WILDA HASANAH

Baca juga: Waspada 4 Jenis Batuk, Manakah yang Paling Berbahaya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

9 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

11 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

11 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

12 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

23 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

24 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

29 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

30 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.