TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar alasan mengapa seseorang berhenti dari pekerjaan bukan karena perusahaan tidak cukup baik atau produktif. Orang memilih untuk berhenti dari pekerjaan terkadang karena memilih menghabiskan waktu bersama keluarga atau sudah merasa terlalu lelah untuk bekerja dan butuh istirahat sejenak.
Bekerja terlalu keras juga akan menyebabkan sakit. Dilansir dari Timesofindia, berikut beberapa alasan orang memilih untuk berhenti dari pekerjaan.
Atasan lebih memikirkan perusahaan daripada karyawan
Dalam rapat, ketika kinerja secara keseluruhan terlihat, biasanya atasan akan menanyakan bagaimana kinerja perusahaan. Mereka kemudian menunjukkan statistik dan sebagainya. Tetapi ketika datang ke faktor kesehatan mental, terkadang SDM tidak peduli dan perusahaan hanya mencari orang yang dapat diperas keringatnya. Ini adalah alasan utama mengapa terjadi pengunduran diri massal di Amerika Serikat.
Terlalu banyak bekerja
Banyak pengusaha yang lupa apa itu ruang pribadi dan karena konsep bekerja dari rumah, mereka mengharapkan karyawan hadir 24x7. Hal ini pada gilirannya merugikan pekerja dan kesehatan mental telah menjadi topik utama diskusi.
Orang sudah mulai mengevaluasi kembali kehidupan
Sesuai beberapa survei dan diskusi di media sosial, individu mulai menyadari nilai mereka. Mereka mulai memikirkan kembali apa arti pekerjaan dan betapa pentingnya kehidupan di luar skenario pekerjaan. Mengevaluasi bagaimana mereka harus menghabiskan waktu, hidup lebih dari sekedar pekerjaan.
Prioritas
Banyak yang menyadari lebih dari pekerjaan, keluarga adalah prioritas utama. Setelah menghabiskan waktu bersama orang yang di cintai, mengenal setiap anggota di luar kerangka waktu satu atau dua jam yang khas ketika pulang kerja, pekerja menyadari apa yang telah dilewatkan.
Hobi melebihi karier
Begitu banyak orang melakukan pekerjaan yang tidak disukai hanya karena bayarannya bagus. Namun, selama pandemi Covid-19, banyak yang menyadari mereka lebih bahagia dengan hobi.
YINOLA CRISSY ELENROSE HADRIAN | TIMES OF INDIA
Baca juga: Tetap Tenang di Masa Pensiun dengan Tips Keuangan Berikut