Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simak, Ini 11 Gejala Penyakit Usus Buntu

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi usus buntu
Ilustrasi usus buntu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit usus buntu atau apendisitis bisa terjadi pada siapa saja. Bagaimana gejalanya?

Dilansir dari Healthline, Jumat, 19 November 2021, apendisitis terjadi saat usus buntu mengalami peradangan. Kemungkinan ini terjadi karena penyumbatan.

Apendiks merupakan kantong kecil yang menempel pada usus dan terletak di perut kanan bawah. Ketika usus buntu tersumbat, bakteri bisa berkembang biak di dalamnya.

Inilah yang menyebabkan pembentukan nanah dan pembengkakan sehingga mengakibatkan tekanan menyakitkan di perut seseorang. Selain itu, apendisitis bisa menyumbat aliran darah.

Mengutip dari laman WebMD, Rabu, 13 Oktober 2021, berikut adalah gejala umum usus buntu:

- nyeri di perut kanan bawah atau di dekat pusar yang bergerak ke bawah, biasanya ini merupakan tanda pertama;

- kehilangan selera makan;

- mual dan muntah segera setelah sakit perut dimulai;

- perut bengkak;

- demam dengan suhu 99 hingga 102 derajat Fahrenheit atau 37,2 hingga 38,8 derajat Celcius;

- tidak bisa kentut.

Sementara ada pula gejala apendisitis yang kurang umum, antara lain:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- nyeri tumpul atau tajam di mana saja di perut bagian atas atau bawah, punggung, atau bagian belakang;

- kencing yang menyakitkan atau sulit kencing;

- muntah sebelum sakit perut;

- kram parah;

- sembelit atau diare dengan gas.

Jika seseorang memiliki gejala-gejala itu, harusnya ia segera menemui dokter. Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu merupakan hal yang penting. 

Beberapa tes bisa digunakan untuk mendiagnosis radang usus buntu, seperti pemeriksaan perut untuk mencari peradangan, tes urin untuk menyingkirkan infeksi saluran kemih, pemeriksaan rektal, tes darah untuk melihat apakah tubuh melawan infeks, CT scan, dan USG.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Jika Sering Sulit Kentut, Waspada Gejala Radang Usus Buntu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

7 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

11 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

11 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

13 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

15 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

16 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

24 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.