TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada sekitar 20 juta kasus hepatitis setiap tahun. Sebagian besar tersebab infeksi virus yang menyebabkan hepatitis tipe A, B, C, D, dan E. Tapi, ada juga jenis hepatitis yang tersebab nonvirus.
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, ada lima kasus hepatitis nonvirus akut yang pernah terjadi pada 2021 di Nevada, Amerika Serikat. Mulanya, penyakit yang membuat peradangan hati ini tidak diketahui pasti penyebabnya.
Apa itu hepatitis nonvirus?
Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan, Amerika Serikat (FDA) memeriksa penyebabnya, diketahui hepatitis nonvirus tersebab obat-obatan, alkohol, racun, dan penyakit autoimun. Kemungkinan penyebab lain dari hepatitis nonvirus adanya air atau makanan yang terkontaminasi bahan kimia logam seperti pelarut, pengencer cat, pestisida.
Mengutip laporan berjudul Investigation of Acute Non-Viral Hepatitis of Unknown Etiology Potentially Associates with and Alkaline Water Product, para peneliti menemukan keterkaitan antara kasus hepatitis nonvirus akut dengan air alkali merek dagang Real Water. Air minum alkali, diidentifikasi mengandung zat aditif berbahaya yang meningkatkan kadar keasaman (pH) lebih dari 7.
Merujuk keterangan Medbury Medical Services, seorang yang mengalami hepatitis nonvirus biasanya akan muncul gejala antara dua pekan hingga 4 pekan Fase awal, gejala yang muncul hampir mirip penyakit flu. Setelah itu gejala lainnya sakit perut, mual, diare, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam, nyeri otot atau sendi, hingga penurunan berat badan.
Gejala tahap akhir hepatitis nonvirus ditandai munculnya penyakit kuning, urine berwarna gelap, sakit perut parah, radang hati, hingga perubahan kondisi mental. Apabila tak diobati, pasien bisa mengalami komplikasi jangka panjang yang menyerang fibrosis, sirosis, kanker hati, dan gagal hati. Risiko paling buruk mengalami koma dan berujung kematian.
Pengobatan hepatitis nonvirus tergantung penyebabnya. Misalnya, pengobatan hepatitis nonvirus racun dilakukan dengan menghentikan paparan zat berbahaya obat atau makanan yang terkontaminasi.
Sedangkan hepatitis kecanduan alkohol, dokter akan memberikan obat khusus kortikosteroid untuk mengurangi peradangan hati. Setelah pulih, pasien seterusnya harus berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
HARIS SETYAWAN
Baca: USG Tak hanya Tes untuk Kehamilan, tapi juga Pemeriksaan Hepatitis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu