Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Penyebab dan Gejala Radang Amandel

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Radang amandel atau tonsiliti bisa disebabkan virus biasa atau infeksi bakteri.
Radang amandel atau tonsiliti bisa disebabkan virus biasa atau infeksi bakteri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Radang amandel bisa menyerang siapa saja, baik usia anak-anak hingga orang dewasa. Apa sebenarnya penyebab dari radang amandel tersebut?

Radang amandel merupakan infeksi amandel di bagian belakang tenggorokan. Radang amandel akan membuat tidak nyaman siapa pun yang mengalaminya.

Radang amandel bisa terasa seperti pilek atau flu yang parah. Amandel di bagian belakang tenggorokan Anda akan menjadi merah dan bengkak.

Gejala utama pada anak-anak dan orang dewasa adalah:

1. Sakit tenggorokan
2. Sakit saat menelan
3. suhu tubuh tinggi 38C atau lebih
4. Batuk
5. Sakit kepala
6. Bau mulut

Gejala biasanya akan hilang setelah 3-4 hari. Melansir dari Medical News Today, radang amandel bisa disebabkan karena infeksi virus atau bakteri. Infeksi virus adalah penyebab radang amandel paling sering.

Adapun jenis virusnya antara lain Adenovirus, Rhinovirus, dan Respiratory syncytia. Adenovirus merupakan virus yang kemungkinan penyebab flu biasa dan sakit tenggorokan. Sementara Rhinovirus adalah virus penyebab paling umum dari flu biasa influenza atau flu.

Adapun Respiratory syncytia merupakan virus yang sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut. Sedangkan jenis bakteri yang paling umum menginfeksi amandel adalah Streptococcus pyogenes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir Healthline, jika radang amandel tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan terjadi berulang-ulang atau tergolong kronis, ini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi.

Adapun yang akan terjadi jika radang amandel kronis tidak ditangani secara tepat di antaranya:

1. Kesulitan bernapas
2. Gangguan pernapasan saat tidur
3. Infeksi yang menyebar jauh ke dalam jaringan sekitarnya
4. Infeksi yang menghasilkan kumpulan nanah di belakang tonsil.

RINDI ARISKA

Baca juga: Sakit Radang Amandel, Coba Minum 4 Obat Alami Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

6 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

10 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

13 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

14 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

16 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

27 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

29 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

32 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

Gejalanya sama-sama ada demam, nyeri tenggorok, mungkin lemas. Tetapi flu singapura tidak disertai batuk.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

33 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.