Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peristiwa Traumatis Bisa Picu PTSD, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSeseorang yang mengalami atau melihat peristiwa traumatis bisa mengalami penyakit PTSD (Post-traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pascatrauma. Peristiwa traumatis itu bisa bermacam-macam, seperti perang, bencana alam, kecelakaan, kekerasan seksual, atau bahkan kematian orang yang dicintai.

Menurut Encyclopedia of Psychology, orang dengan PTSD bisa menghidupkan peristiwa itu melalui ingatan yang mengganggu, kilas balik, dan mimpi buruk. Ini membuat mereka memiliki perasaan cemas begitu kuat yang bisa mengganggu kehidupan mereka. 

Karena itu, mereka berusaha menghindari apapun yang mengingatkan mereka pada peristiwa traumatis itu. Berikut adalah penyebab dan cara mengobati penyakit ini.

Penyebab penyakit PTSD

Dilansir dari Medline Plus, para peneliti tidak tahu mengapa ada yang mengalami PTSD dan ada yang tidak. Seperti kebanyakan masalah kesehatan mental, PTSD mungkin disebabkan oleh campuran kompleks dari:

  • pengalaman traumatis yang membuat stres;
  • risiko kesehatan mental yang diturunkan, seperti riwayat keluarga yang cemas dan depresi;
  • fitur bawaan dari kepribadian atau temperamen;
  • cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan PTSD:

  • mengalami trauma yang intens atau bertahan lama;
  • mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti pelecehan saat masa kanak-kanak;
  • memiliki pekerjaan yang berisiko terkena peristiwa traumatis, seperti personel militer;
  • memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi;
  • memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum alkohol berlebihan atau penggunaan narkoba;
  • kurangnya sistem dukungan keluarga dan teman yang baik;
  • memiliki kerabat darah dengan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan atau depresi.

Cara mengobati PTSD

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perawatan utama untuk penyakit ini adalah terapi bicara dan/atau obat-obatan. Keberhasilan pengobatan untuk satu orang mungkin tidak berhasil bagi orang lainnya karena PTSD mempengaruhi orang secara berbeda. 

Beberapa obat, seperti antidepresan bisa membantu mengatasi gejala PTSD. Antidepresan bisa membantu mengendalikan gejala, seperti kesedihan, kekhawatiran, kemarahan, dan perasaan mati rasa di dalam. 

Sementara obat-obatan lain dapat membantu mengatasi masalah tidur dan mimpi buruk. Cobalah mengunjungi psikiater supaya bisa didiagnosis dan diberi pengobatan yang sesuai kondisi.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Trauma Bisa Sebabkan Penyakit Mental, PTSD Salah Satunya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

1 hari lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

5 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?