Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Halusinasi, Apa Saja?

image-gnews
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Persepsi pengindraan sesuatu yang tak ada menandakan halusinasi. Misalnya, tanggapan mendengar, menyentuh, merasakan, membaui sesuatu yang tidak ada. Mengutip Verywell Mind, halusinasi bisa saja menunjukkan gejala yang berlainan, seperti sensasi di tubuh terasa disentuh dan mendengar bisikan.

Saat merasa mendengar bisikan seperti suara positif atau negatif. Dalam beberapa kasus, misalnya mendengar perintah untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Kondisi lainnya, seperti mencicipi rasa tertentu di indra pengecapan. 

Mengapa orang mengalami halusinasi?

Gangguan halusinasi telah dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan mental, fisik, dan penggunaan obat-obatan.

1. Skizofrenia

Mengutip WebMD, lebih dari 70 persen orang dengan penyakit skizofrenia mengalami halusinasi visual, di antaranya juga mendengar suara. Sisanya, dimungkinkan membaui dan merasakan berbagai hal yang tidak ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Parkinson dan Alzheimer

Sebagian orang yang mengalami Parkinson melihat hal yang sebenarnya tak ada. Alzheimer dan bentuk lain penyakit demensia menyebabkan perubahan di otak yang memicu timbulnya halusinasi. 

3. Gangguan kesehatan lain

Mengutip Healthline, halusinasi juga antara lain dipicu penyalahgunaan zat, kurang tidur, epilepsi, depresi, demam tinggi (terutama anak-anak dan orang tua).

Jenis halusinasi

1. Halusinasi pendengaran

Mengutip Verywell Health, halusinasi pendengaran memunculkan persepsi terhadap suara yang sebenarnya tidak ada. Orang mungkin mendengar suara tertawa, ketukan pintu, maupun langkah kaki. Kondisi ini umum dipicu skizofrenia, gangguan bipolar, psikosis, gangguan kepribadian ambang, stres pascatrauma, masalah tidur.

2. Halusinasi visual

Halusinasi visual persepsi melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Seperti cahaya, pola, benda, bentuk, warna, atau orang. Gangguan ini bisa dipengaruhi iritasi di korteks visual bagian otak yang mempengaruhi penglihatan, skizofrenia, skizoafektif, depresi, gangguan bipolar, delirium, demensia, Parkinson, migrain, lesi dan tumor otak, masalah tidur, dan obat-obatan tertentu.

3. Halusinasi taktil

Halusinasi taktil mempengaruhi sensasi perasaan, seperti sesuatu yang merayap di bawah kulit, diraba, dan disentuh tanpa tahu asalnya dari mana. Jenis halusinasi ini biasanya dipicu gangguan skizofrenia, obat-obatan, delirium tremens, efek berlebihan mengonsumsi minuman beralkohol, Alzheimer, lewy body dementia, Parkinson.

4. Halusinasi penciuman

Mengutip WebMD, biasanya persepsi halusinasi ini membaui sesuatu yang tidak nyata. Orang yang mengalami halusinasi ini mengira bau berasal dari sesuatu di sekitarnya, maupun tubuhnya sendiri. Halusinasi ini bisa saja tersebab cedera kepala, kedinginan, kejang lobus temporal, sinus yang meradang, tumor otak, dan Parkinson.

5. Halusinasi gustatory

Jenis halusinasi ini persepsi merasa mencicipi makan dan minuman yang rasanya aneh. Penyebabnya antara lain, lobus temporal, lesi otak, penyakit sinus, epilepsi.

Baca: Bagaimana Meredakan Risiko Lanjutan Delusi?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

8 jam lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

14 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

17 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

17 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?