TEMPO.CO, Jakarta -Mendengkur atau mengorok terjadi ketika udara mengalir melalui tenggorokan saat seseorang bernapas dalam tidur. Hal ini menyebabkan jaringan di tenggorokan bergetar, yang menyebabkan suara yang keras dan mungkin amat menjengkelkan.
Kebiasaan mengorok terkadang dapat mengganggu kualitas tidur seseorang yang tidur bersama Anda.
Gejala yang Tak Bisa Diabaikan
Meskipun tidak terlalu mengganggu, mendengkur bukanlah gejala yang bisa diabaikan. Dilansir dari healthline, bahkan mendengkur dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang serius, seperti apnea tidur obstruktif (OSA), kegemukan, kurang tidur, ataupun masalah dengan struktur mulut, hidung, atau tenggorokan Anda.
Tips menghilangkan kebiasaan mengorok alias mendengkur:
1. Tidur miring
Tidur telentang terkadang menyebabkan lidah bergerak ke bagian belakang tenggorokan, yang mungkin dapat menghalangi aliran udara melalui tenggorokan.
Tidur miring adalah cara yang perlu dilakukan untuk memungkinkan udara mengalir dengan mudah dan mengurangi atau menghentikan dengkuran Anda.
2. Tidur yang cukup
Pastikan mendapatkan 7-9 jam tidur yang dibutuhkan orang dewasa setiap malam, sesuai rekomendasi bersama dari American Academy of Sleep Medicine and Sleep Research Society.
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko mendengkur. Hal ini karena dapat menyebabkan otot tenggorokan rileks, yang membuat lebih rentan terhadap obstruksi jalan napas. Mendengkur juga dapat meningkatkan risiko kurang tidur karena menyebabkan gangguan tidur.
3. Tinggikan posisi kepala saat tidur
Meninggikan beberapa inchi kepala saat tidur dapat membantu mengurangi dengkuran dengan menjaga saluran udara tetap terbuka. Anda dapat menggunakan bantal untuk mendapatkan ketinggian ekstra.
4. Menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan membantu mengubah kebiasaan mengorok beberapa orang. Jika saat kurus seseorang tak mendengkur namun tiba2 mendengkur saat berat badannya naik, menurunkan berat badan dapat membantu mengatasinya.
5. Hindari minum minuman mengandung alkohol
Dilansir dari webmd.com, alkohol dan obat penenang mengurangi istirahat otot-otot di bagian belakang tenggorokan. Hal ini kemungkinan besar menyebabkan seseorang akan mendengkur.
Direktur Program Neurofisiologi Klinis dan Pengobatan Tidur di JFK Medical Center di Edison, Sudhansu Chokroverty mengatakan minum alkohol empat hingga lima jam sebelum tidur membuat dengkuran semakin parah.
6. Gunakan strip atau dilator hidung
Strip hidung tempel dapat ditempatkan di pangkal hidung untuk membantu menambah ruang di saluran pernapasan tersebut. Hal ini dapat membuat pernapasan lebih efektif dan mengurangi atau menghilangkan kebiasaan ngorok.
Dilator hidung eksternal juga bisa dicoba. Bentuknya seperti strip perekat kaku yang dioleskan di atas hidung melintasi lubang hidung. Ini dapat mengurangi hambatan aliran udara, dan membuat lebih mudah untuk bernapas.
7. Berhenti merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dapat memperburuk kebiasaan mendengkur seseorang. Salah satu alasan kemungkinannya adalah merokok dapat meningkatkan risiko OSA atau memperburuk kondisi pernafasan.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Tidur Mendengkur Pertanda Pulas? Cek Fakta-fakta Berikut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.