Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menggigil Saat Tidur Malam: Penyebab, Manfaat, dan Solusi

image-gnews
Ilustrasi wanita tidur menggunakan penutup mata. Freepik.com
Ilustrasi wanita tidur menggunakan penutup mata. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman menggigil saat tidur, terutama pada tidur malam hari, mungkin pernah dirasakan oleh sebagian besar orang. Namun, mengapa fenomena ini sering terjadi? Beberapa faktor dapat menjadi penyebabnya.

Kenapa Menggigil Saat Tidur?

Menurut CNA Lifestyle, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama, ritme sirkadian yang merupakan jam internal tubuh manusia.

Saat matahari terbenam, ia memerintahkan otak untuk beristirahat dan pada saat yang sama memacu sel-sel kekebalan tertentu untuk menjadi lebih aktif. Setiap malam, sel-sel tersebut ini melakukan pemindaian pada berbagai bagian tubuh untuk melawan patogen seperti virus dan bakteri.

Dalam penjelasan Dr. Diego Hijano, spesialis penyakit menular anak di St Jude Children’s Research Hospital, sel kekebalan yang aktif dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, yang pada gilirannya memperburuk gejala pernapasan terutama pada malam hari.

Hormon tertentu, seperti kortisol, yang mengikuti ritme sirkadian juga ikut berperan. Kortisol memiliki tingkat tertinggi di pagi hari, membantu menekan peradangan selama siang hari. Namun, ketika malam tiba dan tingkat kortisol menurun, gejala seperti batuk dan pilek bisa kembali muncul.

Penurunan Suhu Tubuh Membantu Tidur Nyenyak

Ternyata, penurunan suhu tubuh saat tidur adalah respons alami tubuh terhadap kegelapan dan merupakan bagian dari siklus tidur manusia. Suhu tubuh inti biasanya berkisar antara 36 hingga 39 derajat celsius, tetapi turun satu atau dua derajat saat seseorang mengantuk dan seiring berjalannya malam.

Dilansir dari Dreams.co.uk, terdapat penjelasan bahwa penurunan suhu tubuh ini membantu seseorang mendapatkan tidur yang nyenyak.

Dampak Lainnya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun menggigil saat tidur dapat dianggap sebagai respons alami terhadap penurunan suhu tubuh, ada faktor lain yang dapat memperburuk kondisi tersebut. Salah satunya adalah postnasal drip, yaitu lendir yang mengumpul di bagian belakang tenggorokan saat seseorang berbaring. Hal ini dapat memicu keinginan untuk batuk dan membersihkan saluran napas.

Kondisi lingkungan kamar tidur, seperti kekeringan udara, juga dapat mengiritasi saluran pernapasan, menurut Dr. Juan Chiriboga-Hurtado, seorang spesialis kedokteran keluarga di Keck Medicine of the University of Southern California. Ketidaknyamanan ini sulit diabaikan pada malam hari karena kurangnya gangguan di sekitar, yang biasanya baik untuk tidur.

Solusi dan Penanganan

Untuk mengatasi batuk pada malam hari, terutama yang disebabkan oleh postnasal drip, dianjurkan untuk minum lebih banyak cairan sepanjang hari agar lendir tetap encer dan meminimalkan postnasal drip saat berbaring. Penggunaan humidifier di malam hari juga dapat membantu menjaga kelembapan saluran hidung.

Pentingnya istirahat yang berkualitas tidak bisa diabaikan, dan mengatasi gangguan tidur seperti batuk pada malam hari menjadi kunci untuk memastikan pemulihan yang cepat. Dokter Juan menyarankan untuk menggunakan suplemen atau obat batuk yang mengandung dextromethorphan untuk mengurangi keinginan batuk, atau guaifenesin untuk melonggarkan lendir.

Jadi, meskipun menggigil atau batuk pada saat tidur malam hari bisa menjadi tantangan, pemahaman terhadap proses alami tubuh dan penerapan solusi yang sesuai dapat membantu seseorang mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan menyehatkan. Jika gejala berlanjut atau tidak membaik setelah beberapa minggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius.

CNA LIFESTYLE | VOX
Pilihan editor: Mengapa Cahaya Biru Perangkat Elektronik Mengganggu Siklus Tidur Malam?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

3 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

Dengan melakukan langkah-langkah berikut ini, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal.


Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

8 hari lalu

Ilustrasi luka
Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000).


Filipina Deteksi 2 Kasus Baru Mpox di Metro Manila

17 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Filipina Deteksi 2 Kasus Baru Mpox di Metro Manila

Filipina telah mengonfirmasi dua kasus baru mpox dalam bentuk ringan MPXV Clade II di Metro Manila.


Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

20 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

Dokter anak mengatakan pertusis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan saluran napas lumpuh sehingga batuk tidak mengeluarkan dahak.


4 Gejala Virus Mpox dan Penyebarannya yang Harus Diwaspadai

22 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
4 Gejala Virus Mpox dan Penyebarannya yang Harus Diwaspadai

Virus mpox atau cacar monyet bisa menular dari hewan ke manusia atau orang ke orang. Salah satu gejalanya adalah demam.


Jokowi Sekarang Mengaku Bisa Tidur Nyenyak di Istana IKN

29 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 13 Agustus 2024. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menekankan melalui pembangunan IKN, pemerintah ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun ibu kota negara sesuai keinginan dan desain pemerintah, meskipun memakan waktu yang cukup lama. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi Sekarang Mengaku Bisa Tidur Nyenyak di Istana IKN

Presiden Jokowi mengaku bahwa sekarang sudah bisa tidur nyenyak di Istana Negara IKN.


Badan Kesehatan Yunani Minta Waspadai Penyebaran Virus West Nile

37 hari lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Badan Kesehatan Yunani Minta Waspadai Penyebaran Virus West Nile

Virus West Nile paling sering menyebar melalui gigitan nyamuk yang menjadi pembawa virus tersebut. Gejala-gejalanya meliputi demam hingga sakit kepala


Waspada Radang Tenggorokan Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

11 Juli 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Waspada Radang Tenggorokan Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Penting untuk selalu waspada dan jeli terhadap gejala-gejala yang menyertai radang tenggorokan. Bisa jadi gejala penyakit serius.


Penyebab dan Gejala Radang Tenggorokan, Kapan Harus Penanganan Medis?

11 Juli 2024

Radang Tenggorokan/Canva
Penyebab dan Gejala Radang Tenggorokan, Kapan Harus Penanganan Medis?

Gejala radang tenggorokan biasanya meliputi rasa sakit atau gatal di tenggorokan, kesulitan menelan, hingga demam. Kapan harus ditangani serius?


6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

27 Juni 2024

Ilustrasi bakteri. reddit.com
6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

Belum ada vaksin khusus untuk menangani wabah bakteri pemakan daging di Jepang