Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pola Makan yang Dianjurkan buat Orang dengan Obesitas

Reporter

image-gnews
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penyebab obesitas, termasuk faktor genetik, lingkungan dengan pola makan makanan padat energi (tinggi lemak, gula, serta kurang sehat). Selain itu juga bisa dipengaruhi oleh faktor obat-obatan dan hormon.

Metode penurunan berat badan pada penderita obesitas berbeda untuk masing-masing orang. Namun, secara umum angka menurunkan berat badan pada tingkat yang aman dan berkelanjutan yaitu 0,5-1 kg per minggu.

Selain itu, sebagian besar orang disarankan mengurangi asupan energi sebanyak 600 kalori per hari. Bagi kebanyakan pria, ini berarti mengonsumsi tidak lebih dari 1.900 kalori sehari dan bagi wanita tidak lebih dari 1.400 kalori sehari. Bagi penderita obesitas, coba terapkan tips diet sehat berikut, dikutip dari siaran resmi Thermolyte Plus.

Lima tips
Pertama, pastikan tidak melewatkan sarapan dan mengonsumsi makanan yang bisa membuat kenyang sampai waktu makan siang untuk meminimalkan ngemil. Telur, yogurt, oatmeal, dan roti gandum adalah beberapa makanan yang bisa menjadi pilihan untuk mengawali hari.

Kedua, minum air putih sebelum makan, juga penuhi kebutuhan tubuh akan air sepanjang hari karena 60 persen tubuh terdiri dari air. Jadi, cairan bening dan bebas kalori ini berperan dalam hampir setiap fungsi tubuh. Tubuh yang terhidrasi akan semakin efisien bekerja untuk berpikir hingga membakar lemak tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga, konsumsi sayuran dan buah-buahan memiliki efek positif pada gula darah, yang dapat membantu menjaga nafsu makan. Apel, pir, dan sayuran berdaun hijau dapat berperan dalam penurunan berat badan. Kandungan glikemik yang rendah mencegah lonjakan gula darah yang dapat meningkatkan rasa lapar.

Keempat, rutin olahraga berintensitas sedang yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan, seperti jalan cepat, bersepeda, renang rekreasi, dan menari. Terakhir, cukupi kebutuhan protein yang bisa diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan sumber protein nonsusu lain.

Baca juga: 12 Ciri Orang dengan Risiko Asam Urat, Anda Termasuk?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

6 hari lalu

Seorang perawat beristirahat saat bekerja pada shift malam di sebuah rumah sakit di Cremona, Italia, 8 Maret 2020, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Francesca Mangiatordi via REUTERS.
Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.


Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

11 hari lalu

Ilustrasi heat stroke. Shutterstock
Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

20 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

20 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

23 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

25 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

26 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

33 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.