Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Darah Tinggi Bisa Menyerang Paru-paru Disebut Hipertensi Paru, Begini Gejalanya

image-gnews
Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat mendengar kata hipertensi, kita pasti menduga mengarah pada tekanan darah tinggi. Selain itu, ada juga hipertensi yang menyerang paru-paru atau dikenal sebagai hipertensi pulmonal.

Hipertensi sistemik alias tekanan darah tinggi dan hipertensi pulmonal (PH) atau hipertensi paru memang tampak serupa, namun hipertensi yang berarti tekanan tinggi pada arteri dan jantung berusaha untuk memompa darah ke dalamnya. Berbeda dengan PH, tekanan arteri tinggi yang menyalurkan darah ke paru-paru. 

Banyak orang tidak menyadari, tubuh kita memiliki dua jenis sirkulasi dalam laman healthcentral. Salah satunya memperoleh tenaga dari sisi kanan jantung, yang memompa darah ke paru-paru sehingga mendapatkan oksigen. Lainnya, memiliki tenaga dari bagian kiri, yang mengambil darah beroksigen dan memompanya ke seluruh tubuh. 

Tekanan darah mengukur resistansi yang berhadapan dengan darah, saat mengalir melalui pembuluh darah. Meskipun tidak sepenuhnya penyebab tekanan meningkat pada beberapa orang, kita mengetahui penuaan, genetika, penyakit, atau ketiganya menghambat kemampuan pembuluh darah untuk rileks. 

Ketika tekanan darah tinggi di paru-paru, sisi kanan jantung berjuang dan akhirnya melemah hingga membesar. Sedangkan, tekanan darah tinggi bersifat sistemik, sisi kiri juga terpengaruh akan dampaknya. 

Baca: Penderita Hipertensi Paru Banyak yang Tidak Terdiagnosis

Gejala Hipertensi dan HP 

Melansir dari healthline, ada dua jenis hipertensi yang memiliki penyebab berbeda. Hipertensi primer ini memiliki berbagai faktor, yang berperan dalam perkembangannya, termasuk gen, usia, ras, pola gaya hidup yang buruk, memiliki diabetes dan sindrom metabolik, dan asupan natrium yang tinggi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan menjadi lebih parah daripada hipertensi primer, beberapa kondisi seperti penyakit ginjal, apnea tidur, kelainan jantung, masalah dengan tiroid, efek samping obat, penggunaan obat terlarang, konsumsi alkohol kronis, masalah kelenjar adrenal, dan tumor endokrin tertentu menyebabkan hipertensi sekunder.

Hipertensi pulmonal atau tekanan darah tinggi pada paru-paru tidak umum seperti hipertensi sistemik, infeksi ini dalam verywellheath, tidak menimbulkan gejala dengan catatan tekanan pada arteri pulmonal meningkat, sesak napas, lemah, lesu, dan kelelahan. Jika kondisinya menjadi parah, nyeri dada, edema parah, dan sering kehilangan kesadaran dapat terjadi. 

Beberapa masalah medis dapat memicu hipertensi pulmonal, termasuk gangguan jantung, gangguan paru-paru, obat-obatan, dan penyakit jaringan ikat. Tidak hanya itu, ada lima jenis HP yang membuat arteri menebal, kaku, aau rusak karena racun atau kondisi medis tertentu; hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh penyakit jantung kiri lanjut; hipertensi pulmonal terkait dengan penyakit paru-paru seperti COPD; hipertensi paru karena pembekuan darah paru; dan hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh berbagai penyebab lainnya. 

BALQIS PRIMASARI 

Baca juga: Waspadai Hipertensi Paru Pada Anak, Kenali Gejalanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?


5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

1 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

Dengan melakukan langkah-langkah berikut ini, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal.


Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

2 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

Pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Apa saja resikonya?


Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Studi oleh peneliti di Cina menemukan bahwa tidur pengganti pada akhir pekan bisa mengurangi penyakit jantung sampai 20 persen.


Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

3 hari lalu

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

Paru-paru dalam tubuh manusia terdiri daMeskipun idealnya manusia memiliki dua organ paru-paru, namun pada beberapa kondisi beberapa orang mungkin hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi normal.


Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

3 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

Pada November tahun lalu, Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma akibat radang paru-paru.


Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Janin di Trimester Pertama Kehamilan

4 hari lalu

Pavel Teplov, seorang ahli bedah jantung anak dengan anggota tim medis melakukan operasi pada bayi yang baru berusia 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di  Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Janin di Trimester Pertama Kehamilan

Cegah penyakit jantung bawaan, kurangi risiko terganggunya perkembangan jantung janin di trimester pertama kehamilan.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

6 hari lalu

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo bersama pimpinan lembaga tinggi saat bersalaman dengan Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Dok. MPR
Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang telah berusia 87 tahun, hanya memiliki satu paru-paru. Kenapa?


6 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Masalah Jantung

8 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
6 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Masalah Jantung

Orang sering berpikir pola makan mereka sehat tapi mengalami masalah jantung. Selain pola makan, berikut kebiasaan yang berbahaya buat jantung.