Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Mental Remaja Meningkat, Ini yang Perlu Dilakukan Keluarga

Reporter

image-gnews
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak masalah yang melibatkan remaja, termasuk seks bebas dan kriminalitas. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, pun mengajak masyarakat ikut menekan kasus remaja dengan gangguan mental emosional.

"Selain angka stunting 24,4 persen di Indonesia, masalah (gangguan mental) ini penting jadi perhatian semua," kata Hasto.

Menurutnya, kasus gangguan emosional pada remaja, yang disebut setengah kopling penting jadi perhatian agar bonus demografi Indonesia bisa benar-benar mewujudkan target pencapaian Indonesia Emas pada 2045.

"Kondisi remaja kita itu ada yang setengah kopling, fenomena klithih dan lain lain penting diatasi bersama-sama," ujarnya.

Sulit bertanggung jawab
Hasto menuturkan kondisi remaja dengan gangguan mental emosional ini angkanya 6,9 persen pada 2013 menjadi 9,8 persen pada 2018. Kondisi remaja dengan gangguan mental emosional sulit jika memperoleh tanggung jawab, seenaknya sendiri, dan kerap membolos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di Kulon Progo (DIY) setiap 100 ada empat sampai lima orang yang mengalami hal ini. Kalau diberikan pekerjaan tidak selesai," kata mantan Bupati Kulon Progo ini.

Untuk mencegah lahirnya anak atau remaja dengan gangguan mental, perlu disertai pola pengasuhan yang baik dan pemberian gizi yang cukup serta menghindari pernikahan dini. Ia berharap para remaja tidak berpikir soal pernikahan semata tapi juga berpikir apakah bapak ibunya sehat atau tidak, atau berpikir juga prakonsepsi. Hasto mengaku prihatin dan sedih kala mendapat informasi anak-anak yang hamil di usia muda.

"Saya nangis mengetahui hal begini. Kawin usia muda tidak baik, tidak baik karena panggulnya belum siap, normalnya 10 cm. Bisa saja nanti operasi, tapi bagaimana dengan mereka yang ada di daerah terpencil jauh dari faskes dan tenaga ahli dokter spesialis kandungan," ujar Hasto.

Baca juga: Semakin Banyak Karyawan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Pesan Kemenkes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

17 jam lalu

Ilustrasi wanita pekerja bingung. shutterstock.com
Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

Sejumlah faktor berperan dalam perbedaan ciri ADHD pada perempuan. Karena itulah gejalanya bisa berbeda dari laki-laki.


Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

6 hari lalu

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami. Foto: Canva
Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

Banyaknya kemungkinan terjadinya disfungsi, merupakan sumber umum dari semua gangguan mental.


Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

8 hari lalu

Ilustrasi heat stroke. Shutterstock
Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

13 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

14 hari lalu

Ilustrasi pria berada di rumah. Foto: Freepik.com/Pressfoto
7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

19 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

20 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

20 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

21 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.