TEMPO.CO, Jakarta - Kucing tidak memiliki sistem untuk menyelesaikan perselisihan secara tatap muka karena dapat berbahaya bagi mereka. Aroma adalah cara utama kucing berkomunikasi. Komunikasi itu dilakukan sesama kucing untuk menandai wilayah mereka.
Berikut beberapa cara kucing menandai wilayahnya:
1. Dengan gesekan tubuh
Mengutip orangecountync.gov, kucing memiliki kelenjar bau di pipi, kaki, dan panggulnya. Bila tubuh mereka bersentuhan dengan sesuatu, misalnya pintu atau kursi, kucing akan peka akan aroma tubuhnya pada objek itu. Hal ini berarti kucing lain tidak boleh berada di sana. Sebab aroma itu adalah tanda kepemilikan kucing.
Bagi kucing, gesekan ini membantu menandai wilayah dan untuk menciptakan ikatan di antara kucing. Bila dua kucing bertemu, mereka akan saling mengendus satu sama lain untuk meringankan ketegangan di antara mereka.
2. Mencakar
Saat kucing mencakar sesuatu, bukan hanya untuk mengasah cakarnya. Cakaran itu akan meninggalkan aroma kucing. Kucing memiliki kelenjar bau di bantalan kakinya dan mencakar adalah cara lain kucing menandai wilayahnya.
3. Menandai dengan urine
Mengutip aspca.org, kucing tidak memiliki sistem untuk menyelesaikan perselisihan secara tatap muka karena dapat berbahaya bagi mereka. Sehingga mereka melakukan komunikasi tersendiri. Salah satu caranya adalah dengan penandaan wilayah menggunakan urine.
Penandaan urine yang dilakukan kucing memiliki dua bentuk. Pertama, membuang urine pada permukaan vertikal, misalnya dinding. Kedua buang air kecil di permukaan horizontal seperti di tanah. Dengan penandaan urine, seekor kucing dapat meninggalkan pesan pada kucing lain tentang kehadirannya, apa saja harta miliknya, bahkan sudah berapa lama dia berada di area tersebut.
Pilihan Editor: 3 Alasan Kenapa Kucing Suka Menggosokkan Tubuh ke Manusia