Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Alergen dalam Alergi

image-gnews
Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya, dalam kemasan produk makanan kerap tertulis alergen yang harus diwaspadai oleh beberapa orang yang memiliki alergi tertentu. Lantas, apa sebenarnya alergen? 

Berdasarkan medlineplus.gov, alergen adalah zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Pada sebagian orang, sistem kekebalan tubuh akan mengenali alergen sebagai benda asing atau berbahaya. Akibatnya, sistem kekebalan bereaksi dengan membuat sejenis antibodi yang disebut IgE untuk bertahan melawan alergen. Reaksi ini pun menyebabkan gejala alergi yang dialami oleh seseorang.

Ada berbagai cara alergen masuk ke dalam tubuh, yaitu melalui saluran pernapasan (alergen inhalatif atau alergi hirup), melalui suntikan atau sengatan, dan alergi makanan, sebagaimana tertulis dalam Jurnal Makara Kesehatan.

Alergi akan muncul, jika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat asing tertentu (alergen) yang biasanya tidak berbahaya pada kebanyakan orang. Bagaimana seseorang bereaksi terhadap alergen tergantung pada bagaimana mereka bersentuhan dengannya. Pada banyak orang, reaksi alergi terjadi pada kulit, saluran udara, dan selaput lendir.

Biasanya, gejala yang dialami oleh seseorang dimulai dengan cepat usai melakukan kontak dengan alergen. Namun, dalam beberapa kasus, dibutuhkan beberapa jam atau hari untuk seseorang mengalami reaksi tersebut. Adapun, bentuk dari gejalanya bisa ringan atau gangguan nyata yang memberikan dampak cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Merujuk niehs.nih.gov, beberapa alergen dapat meningkatkan keparahan suatu kondisi penyakit pada seseorang yang sensitif terhadapnya. Salah satu penyakit yang menjadi dampak dari alergen adalah asma. Lalu, ada beberapa alergen musiman dan non-musiman yang paling umum, yaitu tungau debu, kecoa, hewan peliharaan, serbuk sari, protein hewani, obat-obatan (antibiotik atau obat-obatan yang diaplikasikan di kulit), spora jamur, dan lateks karet alam. Tidak hanya itu, ada beberapa makanan yang umumnya menjadi alergen, yaitu:

Susu

Susu sapi menjadi alergen makanan yang paling umum pada bayi dan anak kecil. Saat seseorang dengan alergi susu terpapar susu, protein dalam susu mengikat antibodi IgE spesifik yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh orang tersebut. Akibatnya, kondisi ini memicu pertahanan kekebalan seseorang yang membuat gejala reaksi bisa ringan atau sangat parah.

Telur

Telur ayam adalah salah satu alergi makanan paling umum terjadi pada bayi dan anak kecil, tetapi jarang terjadi pada anak yang lebih besar dan orang dewasa. Namun, protein dalam telur dapat mengikat antibodi IgE yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh.

Kacang 

Kacang menjadi alergen makanan paling umum pada anak di bawah usia 18 tahun dan orang dewasa. Alergi kacang biasanya bertahan seumur hidup, hanya sekitar 20 persen anak-anak dengan alergi kacang yang sembuh dari waktu ke waktu. Paparan protein dalam kacang biasanya dapat terjadi melalui konsumsi oral yang memicu pertahanan kekebalan seseorang.

Gandum

Menurut foodallergy.org, satu penelitian menemukan bahwa dua per tiga () anak dengan alergi gandum akan sembuh pada usia 12 tahun. Namun, beberapa orang lainnya tetap akan mengalami alergi terhadap gandum sepanjang hidup mereka. Alergi ini diakibatkan oleh reaksi imunologis yang merugikan (dimediasi IgE) terhadap protein dalam gandum dan reaksi dapat menyebabkan gejala alergi khas.

Kedelai

Alergi kedelai lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil. Satu studi menemukan bahwa hingga 88 persen pasien alergi kedelai memiliki alergi kacang atau secara signifikan peka terhadap kacang. Seseorang dengan alergi kedelai lebih cenderung peka terhadap alergen utama, termasuk kacang tanah, kacang pohon, telur, susu, dan wijen daripada legum non-kacang, seperti buncis, kacang polong, dan lentil.

Pilihan editor : Serba-serbi Alergi: Mengenal Suntik Epinerfin dan Cara Menggunakannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manfaat dan Cara Membuat Sabun Pepaya untuk Merawat Kulit

4 hari lalu

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
Manfaat dan Cara Membuat Sabun Pepaya untuk Merawat Kulit

Sabun pepaya dikenal dapat menyehatkan dan mencerahkan kulit. Sabun pepaya ternyata mudah dibuat di rumah.


Perhatikan 10 Tips Sebelum Membeli Lip Balm untuk Atasi Bibir Kering

4 hari lalu

Ilustrasi wanita memakai lip balm. Freepik.com
Perhatikan 10 Tips Sebelum Membeli Lip Balm untuk Atasi Bibir Kering

Lip balm yang mengandung bahan-bahan alami dapat memberikan banyak manfaat untuk bibir. Terutama pada kondisi bibir kering dan pecah-pecah.


3 Alergi Kulit yang Sering Dialami Anak-anak

12 hari lalu

Ilustrasi anak alergi susu sapi/Sarihusada
3 Alergi Kulit yang Sering Dialami Anak-anak

Bukan hanya dewasa dan anak-anak, bayi juga dapat memiliki alergi kulit. Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Mengenal Alergi Mulai dari Tanda hingga Pencegahannya

12 hari lalu

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Mengenal Alergi Mulai dari Tanda hingga Pencegahannya

Manusia dapat memiliki berbagai alergi yang berbeda-beda. Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Mengenali Jenis 5 Alergi Kulit

12 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Mengenali Jenis 5 Alergi Kulit

Alergi muncul ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tak biasa terhadap zat yang tidak berbahaya


Alergi Poison Ivy, Seperti Apa Gejalanya?

13 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Alergi Poison Ivy, Seperti Apa Gejalanya?

Poison ivy tumbuhan merambat atau semak yang rentan menimbulkan reaksi alergi


Pentingnya Memahami Jenis Kacang. Apa Itu Kacang Pohon?

14 hari lalu

Ilustrasi kacang almond. Foto: Freepik.com/Jcomp
Pentingnya Memahami Jenis Kacang. Apa Itu Kacang Pohon?

Ahli diet menjelaskan penting untuk mengenali kacang yang tumbuh seperti buah atau dikenal dengan kacang pohon. Cek alasannya.


7 Gejala Usus Anda Kotor

15 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
7 Gejala Usus Anda Kotor

Usus yang kotor atau mengandung bakteri buruk dapat menyebabkan beragam penyakit.


Mengenal Alergi Lebih Dekat, Berikut Tanda dan Cara Mengobatinya

15 hari lalu

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Mengenal Alergi Lebih Dekat, Berikut Tanda dan Cara Mengobatinya

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya. Namun, gejala alergi berkisar dari ringan hingga bisa mengancam jiwa.


Hati-hati, Alergi Makanan Bisa Sebabkan Deretan Penyakit Ini

18 hari lalu

Ilustrasi makanan penyebab alergi (pixabay.com)
Hati-hati, Alergi Makanan Bisa Sebabkan Deretan Penyakit Ini

Terdapat sejumlah penyakit yang bisa dipicu oleh alergi makanan.