TEMPO.CO, Jakarta - Baby led weaning metode memperkenalkan makanan pendamping ASI atau MPASI. Metode ini membiarkan anak memilih dan memakan sendiri pilihan makanannya tanpa disuapi.
Tentang baby led weaning
Mengutip Healthline, cara ini dianggap untuk meminimalkan kerewelan balita saat makan. Baby led weaning dimulai sejak anak berumur 6 bulan dengan mengenalkan makanan padat. Tahap MPASI awal ini orang tua akan memilih makanan, waktu pemberian, dan akan diberikan dalam bentuk asupan untuk anaknya.
Baca juga:
Cara itu dilakukan agar balita bisa terbiasa makan sendiri. Adapun tahap selanjutnya, anak memilih makanan yang akan dimakannya, berapa banyak dan lama waktu makan.
Pola itu membiasakan balita untuk menjadi aktif dalam proses makan daripada menjadi pasif hanya menerima makanan. Bayi akan mengenali rasa kenyang pada usia 18 bulan hingga 24 bulan.
Baby led weaning mengembangkan pola makan sehat sesuai nafsu makan bayi. Kebiasaan ini akan bermanfaat sampai anak tumbuh besar. Dominan minat anak bersantap melalui pola itu membuat dia terbiasa berhenti makan setelah kenyang.
Mengutip Medical News Today, metode ini pendekatan untuk memperkenalkan makanan padat yang memfokuskan minat dan kebutuhan bayi untuk memilih makanan yang ingin dikonsumsi.
Secara tak langsung anak diajarkan membiasakan kemandirian saat ingin makan. Jika anak sudah terbiasa dengan pola ini, selanjutnya semasa pertumbuhan diajak makan bersama dengan orang tuanya.
Penulis buku Baby-led Weaning: Helping Your Baby To Love Good Food, Gill Rapley memperkenalkan ide pola makan itu pada awal 2000-an. Menurut dia, baby led weaning memupuk kemandirian dan pengetahuan cara memilih makanan. Ellyn Satter Institute juga menyarankan agar orang tua dan pengasuh bisa mendidik anak soal makan termasuk porsi yang diinginkan.
Pilihan Editor: 8 Jenis Ikan yang Baik untuk MPASI, dari Tuna hingga Kembung