Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Faktor Penyebab Stroke Ringan yang Harus Diperhatikan

image-gnews
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke ringan, juga dikenal sebagai stroke iskemik transien (TIA), adalah kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah di otak dan dapat menyebabkan gejala serupa stroke tetapi biasanya berlangsung hanya beberapa menit atau beberapa jam.

Meskipun disebut "ringan," kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena stroke ringan ini dapat menjadi peringatan serius untuk risiko stroke lebih besar di masa depan. Untuk memahami dan mencegah TIA, penting untuk mengetahui penyebab di baliknya.

1. Penyumbatan Pembuluh Darah

Stroke ringan terjadi ketika aliran darah menuju otak terhambat secara sementara. Penyebab utamanya adalah pembentukan bekuan darah atau plak aterosklerotik di dalam pembuluh darah otak. Bekuan darah atau plak dapat menghalangi aliran darah dan oksigen yang mencukupi ke bagian-bagian otak, menyebabkan gejala seperti kesemutan, kelemahan, dan kesulitan berbicara.

2. Faktor Risiko Kesehatan

Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke ringan. Di antaranya adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan merokok. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, juga dapat meningkatkan risiko TIA.

3. Aritmia Jantung

Gangguan irama jantung atau aritmia juga bisa menjadi penyebab TIA. Aritmia seperti fibrilasi atrium merupakan kondisi yang dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah di jantung. Gumpalan ini kemudian bisa berpindah ke otak dan menyebabkan TIA.

4. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga dengan riwayat stroke atau TIA juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa. Jika ada anggota keluarga dekat yang pernah mengalami stroke atau TIA, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menilai risiko pribadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Usia Lanjut

Meskipun TIA dapat terjadi pada usia berapa pun, risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Orang di atas usia 55 tahun cenderung lebih rentan terhadap TIA.

6. Penyakit Kardiovaskular

Penyakit jantung, seperti penyakit arteri koroner, dapat berkontribusi pada risiko TIA. Kondisi ini mempengaruhi aliran darah ke jantung dan otak, meningkatkan kemungkinan pembentukan bekuan darah.

Terkadang, gejala stroke ringan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ini tidak boleh dianggap remeh, karena TIA adalah peringatan untuk risiko stroke berikutnya yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.

Penting bagi individu yang mengalami gejala TIA atau memiliki faktor risiko yang meningkat untuk segera mencari perawatan medis. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab dan menyarankan langkah-langkah untuk mengurangi risiko stroke di masa depan.

Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi insiden TIA dan stroke. Mengadopsi gaya hidup sehat, memantau kondisi kesehatan seperti tekanan darah dan kolesterol, serta menghindari merokok dapat membantu melindungi kesehatan otak dan jantung.

Kesadaran akan penyebab stroke ringan alias TIA dan pentingnya tindakan pencegahan akan membantu menjaga kesehatan jangka panjang dan kualitas hidup yang lebih baik. 

HOPKINS MEDICINE
Pilihan editor : Simak Inilah 6 Gejala Stroke Ringan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Studi: Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes Dibanding Perempuan

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Studi: Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes Dibanding Perempuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi diabetes dibandingkan dengan perempuan


Mengenal PAD, Gejala Kolesterol Tinggi yang Tampak di Kaki

2 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang kaki. Freepik.com
Mengenal PAD, Gejala Kolesterol Tinggi yang Tampak di Kaki

Gejala kolesterol tinggi juga bisa terlihat di kaki dan biasanya dikenal dengan istilah PAD. Berikut penjelasannya.


7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

2 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei


Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

2 hari lalu

Tim peneliti SmartHealth Indonesia juara Making a Difference Awards 2024 kategori outstanding benefit to society through research di University of Manchester, Inggris. Tim terdiri dari dari Gindo Tampubolon, Delvac Oceandy, dan Asri Maharani asal Fakultas Humaniora dan Fakultas Biologi, Kedokteran, dan Kesehatan. Foto : Youtube
Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.


Waspada Kematian Akibat Penyakit Jantung Mendadak Akibat Aritmia

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Waspada Kematian Akibat Penyakit Jantung Mendadak Akibat Aritmia

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung (aritmia). Kenali gejalanya.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

12 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

12 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono  dalam konferensi pers bertajuk Menuju Eliminasi Lemak Trans di Indonesia pada 6 Mei 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.


Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

13 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.


Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

16 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.


Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

18 hari lalu

Wanita menggunakan Skipping atau lompat tali. shutterstock.com
Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.