Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisakah Infeksi Menular Seksual atau Infeksi Saluran Kemih Menular dari Dudukan Toilet?

image-gnews
Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit dan dapat diobati dengan mudah. 

Adapun infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika sistem kemih mengalami infeksi. Organ yang bisa terkena ISK meliputi ginjal, ureter, uretra, atau kandung kemih. Lantas, bisakah kedua penyakit ini menular melalui hal lain, misalnya dudukan toilet?

Konsultan obstetri dan ginekologi Shipra Kunwar mengatakan bahwa dudukan toilet bisa saja menjadi penyebab ISK, namun sangat kecil kemungkinannya untuk membuat seseorang tertular IMS.

“Ada banyak kondisi bagi IMS untuk bertahan hidup dan menyebarkan infeksi dan jika kondisinya tidak sesuai, bakteri atau virus yang menyebarkannya akan mati,” kata Kunwar seperti dikutip dari Times of India.

Bahan dudukan toilet tidak dapat menahan kelembapan untuk waktu yang lama sehingga tidak memungkinkan patogen bertahan hidup. Patogen ini membutuhkan kelembapan untuk bertahan hidup dan mati jika tidak ada kelembapan. Jadi, meskipun virus ini ada di dudukan toilet, mereka tidak dapat menyebarkan infeksi.

Patogen ISK tidak dapat bertahan hidup di lingkungan terbuka untuk waktu yang lama. Mereka membutuhkan tubuh manusia untuk bertahan hidup dan tumbuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu mereka terpapar pada lingkungan terbuka, mereka mulai kehilangan kemampuan untuk tumbuh dan menulari orang lain dan akan mati karena kondisi yang tidak terduga.

IMS memerlukan kontak langsung dengan manusia untuk menyebabkan infeksi. Ini melibatkan pertukaran langsung cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, dan air liur antar individu. Dudukan toilet tidak memiliki kondisi yang mendukung jenis kontak ini.

Sementara itu, karena uretra tidak bersentuhan dengan dudukan toilet, ISK menjadi tidak dapat menular. Seseorang terlindungi dari beberapa penyakit selama uretra tidak bersentuhan dengan tempat duduk. Jarang sekali bakteri masuk ke tubuh kita melalui dudukan toilet.

Pilihan Editor: 6 Penyebab Utama Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

12 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

13 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

16 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

19 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

20 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

22 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

30 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

32 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

34 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

34 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada