TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan kecemasan bukan hal asing bagi sebagian orang, karena siapa yang tidak pernah merasa cemas tentang kesehatan, uang, atau masalah keluarga?
Kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap stres, namun ada saatnya kecemasan dapat berkembang menjadi gangguan serius yang memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Gangguan kecemasan, atau lebih dikenal dengan sebutan anxiety, merupakan masalah kesehatan mental yang kompleks. Anxiety adalah kondisi di mana kecemasan berlangsung secara berlebihan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gangguan kecemasan tidak hanya satu jenis, melainkan terbagi menjadi beberapa tipe. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), tipe-tipe gangguan kecemasan meliputi generalized anxiety disorder (GAD), panic disorder, social anxiety disorder, dan berbagai jenis gangguan yang terkait dengan fobia.
Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan gangguan kecemasan ini? Berikut adalah penjelasan untuk memahami alasan seseorang bisa terkena gangguan kecemasan.
Penyebab Anxiety
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa faktor yang berperan dalam menyebabkan gangguan ini. Penyebab gangguan kecemasan dapat termasuk:
- Stres
Stres adalah salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap munculnya kecemasan. Situasi yang menghasilkan tekanan tinggi, seperti perubahan besar dalam kehidupan atau tekanan kerja yang berlebihan, dapat memicu timbulnya gangguan kecemasan.
- Masalah Kesehatan Lainnya
Beberapa kondisi kesehatan fisik, seperti masalah tiroid atau gangguan irama jantung, dapat memperburuk gejala kecemasan atau bahkan memicu timbulnya gangguan kecemasan.
- Riwayat Keluarga
Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan. Menurut NIMH, 25% orang yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan memiliki anggota keluarga dekat dengan diagnosis yang serupa.
- Situasi Trauma atau Pengalaman Buruk
Pengalaman traumatis atau buruk dalam hidup juga dapat menjadi pemicu timbulnya gangguan kecemasan. Pengalaman seperti kehilangan orang yang dicintai, kecelakaan traumatis, atau pelecehan dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
- Penggunaan Zat
Penggunaan kafein, narkoba, atau obat-obatan tertentu juga dapat memicu atau memperburuk gejala kecemasan.
- Situasi Tertentu
Situasi yang mengancam, seperti operasi atau risiko pekerjaan tertentu, dapat menjadi pemicu munculnya kecemasan.
Gejala Gangguan Kecemasan
Gejala gangguan kecemasan dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan gangguan kecemasan :
- Perasaan Kecemasan Berlebihan
Orang dengan gangguan kecemasan seringkali mengalami perasaan cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan. Kecemasan ini bisa terjadi setiap hari dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
- Gangguan Tidur
Kesulitan tidur, seperti sulit tidur atau sering terbangun di tengah malam, adalah salah satu gejala umum gangguan kecemasan. Kecemasan yang berkepanjangan bisa mempengaruhi pola tidur seseorang.
- Gejala Fisik
Gejala fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, dan perut kembung juga bisa muncul akibat gangguan kecemasan. Ini adalah hasil dari reaksi tubuh terhadap perasaan cemas yang berlebihan.
- Gangguan Konsentrasi
Orang dengan gangguan kecemasan seringkali merasa sulit untuk berkonsentrasi. Pikiran yang terus-menerus terisi kecemasan bisa membuat sulit untuk fokus pada tugas-tugas sehari-hari.
- Perubahan Perilaku
Gangguan kecemasan juga bisa mempengaruhi perilaku seseorang. Mereka mungkin mulai menghindari situasi atau tempat yang bisa memicu kecemasan. Ini dapat membatasi aktivitas sosial dan rutinitas sehari-hari.
- Gejala Fisik Akut
Orang dengan gangguan kecemasan seringkali mengalami gejala fisik akut saat menghadapi kecemasan, seperti detak jantung yang cepat, keringat berlebihan, gemetar, dan nyeri dada.
Pilihan editor: Mendadak Diam Tak Mau Bicara, Apa Itu Selective Mutism