Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batas Suara yang Boleh Didengar dari Earphone dan Bahayanya bila Melebihi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Madhita Kasoem menjelaskan dampak negatif mendengarkan musik melalui earphone atau alat pendengar musik lain terhadap kesehatan telinga, terutama jika terlalu lama. Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu menyebut alat pendengar musik yang langsung terhubung ke telinga lebih berisiko menyebabkan gangguan pendengaran dibanding pengeras suara karena suara yang dihasilkan oleh speaker memiliki jangkauan yang lebih luas sehingga telinga tidak secara langsung menerima suara yang dihasilkan alat tersebut.

“Earphone langsung suaranya ke telinga semua. Intinya, itu ada pengaruhnya,” kata Madhita.

Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan akibat pemakaian earphone terlalu lama dan volume terlalu tinggi antara lain penurunan pendengaran, infeksi telinga, dan lainnya. Dalam kondisi parah, menggunakan earphone juga dapat memicu kecelakaan karena kurang waspada terhadap lingkungan sekitar.

Meski demikian, ia tetap membolehkan penggunaan earphone dalam batas yang wajar, seperti tidak menggunakannya terlalu lama dan tidak menambah volume. Jika suara dari earphone sudah terdengar oleh orang lain, sebaiknya segera turunkan volume karena menandakan sudah terlalu tinggi.

“Kalau mendengarkan earphone terus orang di samping sudah bisa dengar, berarti itu sudah terlalu keras,” kata dokter lulusan University College London tersebut.

Berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), batas mendengarkan suara melalui earphone sebesar 85 desibel. Jika melewati batas tersebut selama beberapa waktu dikhawatirkan dapat memicu gangguan pendengaran, baik bersifat sementara maupun permanen.

Madhita mengatakan salah satu tanda telinga mulai mengalami gangguan, terutama dari pemakaian earphone terlalu lama, adalah telinga berdenging. Ketika telinga mulai berdenging sebaiknya kurangi pemakaian earphone untuk menghindari risiko gangguan pendengaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Awalnya telinga berdenging, terus lama-lama mulai enggak jelas untuk mendengar, penurunan pendengaran,” kata Madhita.

Istirahatkan telinga
Selain mendengarkan musik melalui earphone, Madhita juga mengingatkan untuk memperhatikan aktivitas mendengar saat mengunjungi festival musik atau konser. Meskipun tidak menggunakan earphone, suara dari speaker di acara-acara tersebut cukup keras dan dapat mempengaruhi kualitas pendengaran.

Karena itu, Madhita menyarankan untuk mengistirahatkan telinga saat mengunjungi acara-acara dengan suara keras, misalnya menepi sejenak ke tempat yang lebih tenang. Setelah beberapa waktu atau dirasa telinga sudah cukup bersitirahat, aktivitas menonton konser atau festival dapat dilakukan kembali.

“Istirahat dulu, keluar dulu berapa lama, terus kembali lagi,” sarannya.

Selain mengistirahatkan telinga sejenak, pemakaian penyumbat telinga atau earplug juga dapat dilakukan untuk menjaga telinga dari suara yang terlalu keras. Menjaga telinga dari suara bising dapat menurunkan risiko gangguan pendengaran yang dapat terjadi di masa datang.

Pilihan Editor: Mencegah Gangguan Pendengaran, Ini 5 Kiat Menggunakan Earphone

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

21 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

Berikut saran dokter untuk menjaga kesehatan telinga dan apa saja yang mereka biasa hindari, jangan sampai kehilangan pendengaran pula.


Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

22 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

Dokter THT menjelaskan dua jenis tinnitus atau telinga berdenging, yakni objektif dan subjektif. Cek bedanya.


Gangguan Pendengaran yang Dialami Banyak Anak SD dan Dampaknya

42 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Gangguan Pendengaran yang Dialami Banyak Anak SD dan Dampaknya

Dokter THT menyarankan anak-anak menjalani skrining pendengaran sejak kelas 1 SD demi mendeteksi dini risiko gangguan pendengaran.


Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

43 hari lalu

Ilustrasi wanita menutup telinga. Freepik.com/Jcomp
Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

Meski tak terlalu banyak diketahui, sebenarnya hiperakusis sama umumnya dengan kehilangan pendengaran. Siapa saja yang rentan mengalami?


Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

52 hari lalu

Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Pakar mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko hipertensi selain gangguan pendengaran.


Apa Itu Mood Booster dan Bagaimana Mendapatkannya?

28 Juli 2024

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Apa Itu Mood Booster dan Bagaimana Mendapatkannya?

Apa itu mood booster? Berikut cara mendapatkannya.


Anak Sering Batuk Pilek, Waspadai Risiko Gangguan Pendengaran

24 Juli 2024

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Anak Sering Batuk Pilek, Waspadai Risiko Gangguan Pendengaran

Spesialis THT mengingatkan anak yang sering batuk pilek bisa terkena risiko gangguan pendengaran. Pahami faktor risikonya.


3 Macam Penyakit yang Bisa Menyerang di Kolam Renang

3 Juli 2024

Ilustrasi Berenang. shutterstock.com
3 Macam Penyakit yang Bisa Menyerang di Kolam Renang

Berikut tiga jenis penyakit paling umum yang bisa didapat saat berenang yang disebabkan bakteri, kuman, dan zat kimia di air kolam renang.


Gejala Tumor Otak yang Kerap Diabaikan

8 Juni 2024

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Gejala Tumor Otak yang Kerap Diabaikan

Menyambut Hari Tumor Otak Sedunia pada 8 Juni, kenali gejala tumor otak berikut yang sering diabaikan.


Fakta Unik Telinga yang Mungkin Anda Tidak Tahu

27 Mei 2024

Ilustrasi mengusap telinga. Lovemerubme.com
Fakta Unik Telinga yang Mungkin Anda Tidak Tahu

Mungkin ada fakta yang tak diketahui soal telinga selain mendengar, misalnya berperan penting pada keseimbangan tubuh. Berikut beberapa di antaranya.