TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap hari publik disuguhi berita kasus perundungan anak yang semakin marak. Kasus bullying anak ini terjadi dari tingkat sekolah dasar sampai menengah atas.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan perundungan di sekolah adalah sesuatu yang berbahaya dan harus dicegah. Hal itu diutarakannya berkaitan dengan kasus bullying anak sekolah yang terjadi di Cilacap dan Balikpapan yang viral di media sosial.
“Jadi, bullying bukan sesuatu yang biasa. Jangan sampai ada tindakan kekerasan sesama teman di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Ia mengatakan praktik-praktik perundungan bukan hanya fisik, kadang juga nonfisik. Misalnya, berkata kasar atau bahkan perundungan di dunia maya (cyber bullying). Hetifah menjelaskan pemerintah telah meluncurkan episode ke -25 pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan. Tujuannya untuk memastikan bahwa kekerasan di sekolah bisa diminimalisir sebanyak mungkin.
“Pihak sekolah harus punya kanal untuk mengadu jika peserta didik terkena masalah. Selain itu, guru BK harus beda, jangan jadi killer terus ditakuti tapi menjadi teman yang baik bagi peserta didik,” jelas Hetifah.
Peran orang tua
Ia juga menyoroti peran orang tua dalam mencegah perundungan di sekolah. Menurutnya, orang tua harus menciptakan suasana rumah yang menyenangkan dan membahagiakan anak-anak, bukan menekan atau merundung mereka, yang kemungkinan akan melampiaskan ke teman sejawat.
“Supaya membentuk mental anak dari kecil, maka bisa PAUD sehingga punya jiwa kreatif, karena seorang anak dalam keadaan tertekan tidak mungkin jadi kreatif,” ucapnya.
Hetifah mengimbau orang tua membangun komunikasi dan kedekatan dengan anak. Mereka harus tahu masalah yang dihadapi anak, termasuk jika mengalami perundungan di sekolah.
“Sebagai orang tua kita harus punya komunikasi yang lebih tertata dan percaya dengan anak. Orang tua harus berubah jadi teman bagi anak-anak,” tuturnya.
Hetifah menambahkan pemerintah juga telah melakukan asesmen terhadap sekolah-sekolah terkait isu kekerasan anak. "Jika ada sekolah yang terbukti melakukan bullying, maka rapor mereka akan merah. Tetapi jika sekolah terlihat menyenangkan biasanya prestasi anak lebih bagus,” tegasnya.
Pilihan Editor: