Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Cara Menangani Kesehatan Mental Psikosis

image-gnews
Orang tua melakukan konsultasi di bagian perawatan anak-anak RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial. TEMPO/Prima Mulia
Orang tua melakukan konsultasi di bagian perawatan anak-anak RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikosis merupakan kondisi mental yang memengaruhi pemikiran, persepsi, emosi, dan keterhubungan seseorang dengan realitas. Pengalaman psikosis dapat melibatkan halusinasi, delusi, pikiran dan pikiran tak teratur. 

Menangani psikosis dapat berarti belajar mengenali tanda-tanda awal, memiliki rencana dukungan krisis, dan menjaga kebiasaan sehat jangka panjang. Lantas, penanganan apa saja yang dapat dilakukan untuk kesehatan mental psikosis?

1. Kenali tanda-tanda awal psikosis

Psikosis melibatkan pengalaman palsu, namun ada tanda peringatan lain yang juga perlu diwaspadai. Menjelang episode psikosis, Anda mungkin mengalami perubahan yang dapat dianggap sebagai stres, penyakit, atau kelelahan.

Anda juga mungkin merasa adanya perubahan dalam pola berpikir Anda, meskipun perubahan tersebut mungkin sulit dijelaskan.

“Pengenalan tanda-tanda peringatan dini merupakan aspek kunci dalam hal ini. Hal-hal seperti perubahan pola tidur, perasaan tidak nyaman, ketidakpercayaan, dan keinginan untuk mengisolasi diri adalah gejala awal yang sangat umum,” kata praktisi psikiatri Tiffany Freeman dikutip dari Psych Central.

Ketika Anda dapat mengenali gejala awal psikosis, Anda dapat segera menghubungi jaringan dukungan dan tim layanan kesehatan Anda.

Tanda-tanda peringatan dini psikosis dapat mencakup kesulitan berkonsentrasi, berkurangnya prestasi kerja atau sekolah, tumbuhnya kecurigaan atau perasaan tak nyaman, kurang memperhatikan kebersihan diri, isolasi mandiri, serta emosi tanpa alasan yang jelas, atau kurangnya emosi. Namun, tanda-tanda awal psikosis bisa berbeda pada tiap orang. 

2. Perawatan intervensi

Dikutip dari Psychology Today, ada kebutuhan besar akan perawatan yang menguatkan neurodivergen dalam komunitas kesehatan mental serta pertimbangan tentang bagaimana pendekatan psikosis pada individu autis. 

Sebagai catatan, sebuah penelitian terhadap 638 orang yang mengalami episode pertama psikosis menemukan bahwa remaja autis cenderung tak memberikan respons positif terhadap antipsikotik. Penelitian diperlukan untuk mengeksplorasi intervensi yang efektif bagi individu autis yang mengalami psikosis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika mengalami episode psikosis pertama, Anda mungkin akan dirujuk ke tim intervensi dini. Ini adalah tim profesional kesehatan yang dibentuk khusus untuk menangani orang-orang yang pernah mengalami episode psikosis pertama.

Tergantung pada kebutuhan perawatan Anda, tim intervensi dini bertujuan untuk menyediakan penilaian penuh atas kebutuhan pasien, obat, terapi berbicara, intervensi sosial, serta pekerjaan dan pendidikan.

Namun demikian, perawatan untuk psikosis akan berbeda-beda, tergantung penyebab yang mendasarinya. Anda akan menerima perawatan khusus jika Anda juga didiagnosis menderita kondisi kesehatan mental yang mendasarinya.

3. Antipsikotik

Dikutip dari National Health Service, obat antipsikotik biasanya direkomendasikan sebagai pengobatan pertama psikosis. Obat itu bekerja dengan memblokir efek neurotransmiter, seperti dopamin, yaitu bahan kimia yang mengirimkan pesan di otak.

Antipsikotik biasanya dapat mengurangi perasaan cemas dalam beberapa jam penggunaan, namun mungkin memerlukan waktu beberapa hari hingga pekan untuk mengurangi gejala psikotik, seperti halusinasi atau pikiran delusi.

Antipsikotik dapat diminum atau diberikan melalui suntikan. Ada beberapa antipsikotik slow release, di mana Anda hanya memerlukan suntikan setiap 1 hingga 4 pekan sekali.

Namun, obat-obatan itu tak cocok atau efektif untuk semua orang, karena efek sampingnya dapat mempengaruhi orang secara berbeda.

Secara khusus, antipsikotik (penanganan psikosis dengan obat) akan diawasi secara ketat pada orang yang juga menderita epilepsi, kondisi yang menyebabkan kejang. Orang yang memiliki penyakit kardiovaskular, kondisi yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah, atau sirkulasi, seperti penyakit jantung  juga akan diawasi secara ketat.

PSYCHOLOGY TODAY | NHS | PSYCHCENTRAL
Pilihan editor: Bagaimana Kemungkinan Kaitan Autisme dan Psikosis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 jam lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

14 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

17 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

17 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?