TEMPO.CO, Jakarta - Sianida merupakan senyawa kimia yang sangat beracun dan dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan, terutama dalam bentuk senyawa sianida yang dikenal sebagai glikosida sianogenik.
Glikosida sianogenik adalah fitotoksin atau bahan kimia beracun yang dihasilkan oleh tumbuhan. Namun, kadar sianida dalam makanan biasanya rendah dan tak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Makanan yang mengandung sianida
Dikutip dari laman World Health Organization, ada sekitar 2 ribu spesies tumbuhan mengandung gikosida sianogenik, di mana sejumlah spesies digunakan sebagai makanan di beberapa wilayah di dunia. Berikut empat makanan yang mengandung sianida.
1. Apel
Apel menjadi salah satu buah yang mengandung sianida. Senyawa itu ada pada bagian biji apel. Meski begitu, biji apel memiliki lapisan pelindung yang mencegah sianida masuk ke sistem tubuh jika Anda tak sengaja memakannya. Ada baiknya untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi biji apel. Sekalipun dalam dosis kecil, sianida dapat menyebabkan pernapasan cepat, kejang, dan kemungkinan kematian.
2. Buah Ceri
Dikutip dari WebMD, biji keras yang terdapat di bagian tengah buah ceri mengandung asam prussic atau sianida beracun. Hindari mengunyah atau menghancurkan biji keras itu ketika Anda tak sengaja menelannya. Karena biji keras yang utuh itu akan melewati sistem pencernaan Anda dan keluar dari sistem pembuangan Anda.
3. Elderberry
Seseorang dapat mengkonsumsi elderberry sebagai sirup atau suplemen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengobati gejala pilek, flu, hingga sembelit. Namun mengonsumsi elderberry mentah, kulit kayu, atau daun elderberry dapat membuat Anda merasa lebih buruk. Itu karena makanan ini mengandung lektin dan sianida, dua bahan kimia yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
4. Kentang Hijau
Daun, kecambah, dan batang bawah tanah (umbi) kentang mengandung zat beracun yang disebut glikoalkaloid. Glikoalkaloid membuat kentang tampak hijau saat terkena cahaya, rusak, atau menua. Mengkkonsumsi kentang dengan kandungan glikoalkaloid tinggi dapat menyebabkan mual, diare, kebingungan, sakit kepala, hingga kematian.
Pilihan Editor: Begini Cara Mengatasi Keracunan Sianida