Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Penyebab dan Gejala Buried Penis

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi penis. Shutterstock
Ilustrasi penis. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buried penis adalah kondisi tertutupnya atau tenggelamnya penis dalam lapisan jaringan lemak dan kulit di sekitarnya, sehingga tampak seperti tersembunyi atau "terkubur." 

Kondisi ini dapat terjadi pada bayi laki-laki yang baru lahir, anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, dan memiliki sejumlah dampak kesehatan dan psikologis yang perlu dipahami.

Penyebab buried penis

Dikutip dari Cleveland Clinic, pada kondisi ini, penis berukuran normal namun tersembunyi di bawah kulit perut, paha, atau skrotum (kantung di bawah penis yang menampung testis).

Buried penis bisa muncul saat lahir atau mungkin berkembang di kemudian hari. Hal ini terlihat lebih sering pada bayi dan balita dibandingkan pada anak laki-laki dan pria dewasa.

Dilansir dari Verywell Health, penyebab buried penis paling umum adalah kelainan yang muncul saat lahir, yaitu ligamen yang menghubungkan penis dengan struktur di bawahnya mungkin lebih lemah dari biasanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor lainnya adalah obesitas kelas tiga, di mana jumlah lemak yang belebihan di sekitar perut dan area genital dapat membuat penis tampak tersembunyi.

Selain itu, limfedema atau pembengkakan di sekitar area skrotum akibat pengumpulan cairan getah bening dapat menyebabkan penis terkubur di dalam jaringan.

Gejala buried penis

  • Penis biasanya berukuran tetapi tersembunyi di dalam kulit atau lemak dari skrotum, perut, panggul, atau paha
  • Penis mungkin tertutup seluruhnya, atau ujung penis mungkin masih terlihat
  • Pada beberapa orang, sikatriks (jaringan parut yang rapat) dapat terbentuk di sekitar penis

Gejala lain yang terkait dengan buried penis meliputi:

  • Kesulitan ereksi
  • Nyeri saat ereksi atau ejakulasi
  • Masalah buang air kecil, seperti air kencing menetes atau tidak bisa buang air kecil sambil berdiri
  • Infeksi saluran kemih
  • Ketakmampuan untuk mengekspos penis atau nyeri saat mencoba mengekspos penis
  • Masalah kebersihan (urin bisa terperangkap di bawah jaringan berlebih di sekitar penis) 
  • Peradangan
  • Infeksi bakteri atau jamur
  • Kesulitan atau rasa sakit dengan seks penetrasi (atau ketidakmampuan melakukan hubungan seks penetrasi)
  • Masalah kesehatan mental, seperti depresi, perasaan ragu-ragu, atau harga diri rendah 

Pilihan Editor: Ini Makna Filosofis di Balik Penis Kecil Patung Yunani Klasik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

14 jam lalu

Ilustrasi wanita memakai moisturizer. Freepik.com
Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

Berikut tips yang perlu diperhatikan agar tidak salah dalam memilih produk moisturizer.


Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

1 hari lalu

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).


Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

1 hari lalu

Ilustrasi memakan buah-buahan. Shutterstock.com
Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

Kandungan berbagai vitamin dan mineral dalam buah-buahan ini dapat membantu kulit menjadi sehat, cerah, dan terawat.


5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

2 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. Dok.Tim
5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,


Cara Aman dan Efektif Mencukur Bulu Ketiak

3 hari lalu

Perawatan menghilangkan bulu ketiak ZAP. Istimewa/ZAP
Cara Aman dan Efektif Mencukur Bulu Ketiak

Teknik yang tepat dalam mencukur bulu ketiak dapat membuat perbedaan besar dalam kenyamanan dan hasil akhirnya.


Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

7 hari lalu

Ilustrasi wanita membersihkan wajah. Freepik.com/Gpointstudio
Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.


Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

8 hari lalu

Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro
Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.


Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

8 hari lalu

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com
Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

10 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?