TEMPO.CO, Jakarta - Kolagen adalah protein yang paling banyak dikandung tubuh serta jaringan penghubung penting bagi kulit, tulang, otot, tendon, dan tulang rawan, menurut Mayo Clinic. Meski tubuh memproduksi kolagen secara alami, jumlahnya semakin berkurang seiring usia, pengaruh lingkungan, gaya hidup, dan pola makan.
Berkurangnya produksi kolagen menyebabkan kerutan, nyeri sendi dan otot, pemulihan cedera yang lambat, dan kulit kering. Perubahan pola makan dan gaya hidup bisa membantu meningkatkan produksi kolagen. Tapi sebagian orang mencari cara mudah lewat bedak atau suplemen kolagen, yang menurut pakar hasilnya tak seperti yang diharapkan.
Bermanfaatkan bedak kolagen?
Meski begitu banyak merek bedak kolagen di pasaran dengan aneka manfaat berbeda, hasilnya masih belum terbukti. BPOM-nya Amerika Serikat (FDA) telah menarik beberapa produk karena klaim palsu.
Meski demikian, beberapa riset menemukan peptida pada kolagen yang ditemukan pada beberapa merek bedak kolagen setidaknya membantu menghidrasi dan meningkatkan elastisitas kulit. Selain itu, bedak kolagen disebut sedikit lebih efektif dibanding krim dan serum kolagen karena protein ini tak terdapat pada permukaan kulit tapi jauh di lapisan yang lebih dalam. Menurut Sekolah Kedokteran Harvard, bedak kolagen juga dipercaya lebih efektif diserapa tubuh.
Lalu, berapa lama hasilnya bisa terlihat? Jangan berharap dalam sekejap. Kebanyakan analisa menyebut hasil bedak kolagen bisa terlihat 3-6 bulan dan itu pun hanya terbatas pada kekenyalan kulit. Kabar baiknya, peneliti tak menemukan efek samping memakai bedak kolagen selama digunakan sesuai aturan.
Jangan lupa, harga bedak kolagen mahal sehingga memakainya setiap hari akan menguras kantong, selain jadi alasan pemakai untuk tak menjalankan gaya hidup sehat pemicu menurunnya kadar kolagen, seperti merokok, minum alkohol, serta kurang tidur dan olahraga.
Pilihan Editor: Cara Sederhana Tingkatkan Elastisitas Kulit