TEMPO.CO, Jakarta - Urolog khusus bidang andrologi dan embriologi dari RS Cipto Mangunkusumo, Widi Atmoko, mengatakan disfungsi ereksi erat hubungannya dengan penyakit jantung koroner.
"Disfungsi ereksi bisa menjadi tanda awal penyakit jantung koroner. Ini merupakan alarm bagi penderita ke depannya dia memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit jantung koroner, bahkan stroke," kata Widi dalam diskusi medis, Kamis, 2 November 2023.
Ia menjelaskan disfungsi ereksi terjadi karena adanya masalah pada sirkulasi darah. Pembuluh darah di area penis sangat kecil sehingga bila sudah terjadi sumbatan di area itu maka di kemudian hari bisa ada sumbatan di daerah jantung atau otak, sehingga bisa memicu penyakit jantung hingga stroke.
"Kalau sudah ada gangguan ereksi sebaiknya harus melakukan skrining, tidak hanya masalah gangguan ereksi saja tapi juga jantung, kolesterol, gula darah. Dan kalau sudah ada masalah pada bagian itu harus lebih sering dikontrol supaya mencegah terjadi penyakit seperti jantung hingga stroke," jelas Widi.
Cek pencegahannya
Sebagai pencegahan, ia menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan menghindari gaya hidup sedenter. Artinya tidak hanya memperhatikan pola makan saja namun juga aktivitas harian, termasuk olahraga.
"Pola makan penting sekali. Hindari makanan tinggi lemak jenuh serta jangan lupa olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan tubuh," saran Widi.
Mengelola stres juga penting, selain menjaga hubungan yang harmonis dengan pasangan. Pasalnya, dua hal ini juga bisa menjadi pemicu disfungsi ereksi pada pria muda.
"Disfungsi ereksi itu tidak hanya terjadi pada pria lanjut usia tapi pria muda yang masih produktif juga bisa mengalaminya, bisa karena penyakit atau masalah psikis seperti stres hingga hubungan yang tidak harmonis dengan pasangan," tandasnya.
Pilihan Editor: Memahami Jenis Disfungsi Ereksi dan Penyebabnya
