Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siap-siap 8 Penyakit yang Rutin Muncul Saat Musim Hujan

image-gnews
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Setelah sekian lama dilanda kekeringan, akhirnya musim hujan pun tampaknya mulai datang. Walaupun sering membawa cuaca yang adem dan sejuk, tetapi musim hujan juga bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit.

Kelembapan dan genangan air menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme penyebab berbagai penyakit. Inilah beberapa penyakit yang sering muncul selama musim hujan.

  1. Demam Berdarah

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini biasanya meningkat selama musim hujan. Genangan air menjadi tempat berkembangnya larva nyamuk, meningkatkan risiko penularan demam berdarah. Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi, dan pendarahan. Pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan kelambu atau pengusir nyamuk sangat penting.

Dikutip dari Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, cara mencegah penyakit demam berdarah yakni dengan melakukan 3M plus; menguras bak mandi, menutup tempat air dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

  1. Flu dan Influenza

Cuaca lembab memungkinkan virus flu dan influenza untuk bertahan lebih lama di udara. Hal ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit pernapasan. Gejala umumnya mencakup demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Vaksinasi dan menjaga kebersihan tangan adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari flu.

  1. Leptospirosis

Dilansir dari Remedies Labs, leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan melalui air yang terkontaminasi dengan urin hewan yang terinfeksi. Genangan air hujan menjadi sarang bagi bakteri penyebab leptospirosis. Gejala penyakit ini bisa mirip dengan flu, tetapi bisa berkembang menjadi kondisi serius yang memengaruhi hati dan ginjal. Hindari berkontak dengan air yang terkontaminasi selama musim hujan.

  1. Diare

Kualitas air minum dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko diare selama musim hujan. Mikroorganisme seperti E. coli dan Vibrio cholerae dapat menginfeksi manusia melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Penting untuk memasak makanan dengan baik, menjaga kebersihan tangan, dan meminum air yang telah dimasak atau bersih.

  1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelembaban dan perubahan suhu selama musim hujan dapat memicu ISPA, seperti pilek dan batuk. Virus dan bakteri yang bertahan dalam udara dengan kelembaban tinggi menjadi penyebab utama. Menjaga kebersihan diri, menjauhi orang yang sakit, dan konsumsi makanan bergizi dapat membantu mencegah ISPA.

  1. Malaria

Musim hujan meningkatkan perkembangan nyamuk Anopheles yang merupakan vektor penyakit malaria. Gejala malaria meliputi demam, menggigil, dan kelemahan. Menurut Times of India, penting untuk menggunakan kelambu, pakaian panjang, dan menghindari gigitan nyamuk dengan penggunaan repelen kulit.

  1. Penyakit Kulit

Kelembaban tinggi dapat menyebabkan masalah kulit seperti infeksi jamur dan eksim. Rajin membersihkan dan menjaga kebersihan kulit, mengenakan pakaian yang nyaman, dan menjaga kelembaban kulit dapat membantu mencegah masalah kulit ini.

  1. Infeksi Mata

Kotoran dan bakteri yang terbawa oleh air hujan dapat menyebabkan infeksi mata seperti konjungtivitis. Hindari menyentuh mata dengan tangan kotor, dan gunakan kacamata atau payung saat hujan untuk melindungi mata.

Musim hujan membawa tantangan kesehatan tersendiri. Pencegahan dengan menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan menerapkan perilaku hidup sehat sangat penting untuk menghindari risiko terkena penyakit selama musim hujan.

Pilihan Editor: Musim Hujan Tiba, Waspada Penyakit Tak Diundang seperti DBD dkk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

4 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

6 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

6 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

8 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

16 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

16 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?