Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemungkinan Sindrom Patah Hati Meningkatkan Depresi dan Potensi Bunuh Diri

image-gnews
Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom patah hati, atau takotsubo cardiomyopathy, dapat memiliki dampak emosional yang signifikan pada individu yang mengalaminya. Meskipun sindrom patah hati biasanya bersifat sementara dari segi kondisi jantung, pengaruhnya terhadap kesejahteraan mental bisa menjadi serius.

Sindrom patah hati, juga dikenal sebagai sindrom Takotsubo, adalah suatu kondisi yang ditandai dengan melemahnya otot jantung secara tiba-tiba dan sementara, biasanya akibat stres emosional atau fisik yang parah. Meskipun bukan merupakan penyebab langsung depresi, stres emosional yang memicu sindrom patah hati dapat menyebabkan atau memperburuk depresi pada beberapa individu. Sindrom ini terkait dengan stres dan memiliki insiden lebih tinggi pada wanita.

Mengutip heart.org, wanita lebih mungkin mengalami nyeri dada yang tiba-tiba dan intens dibandingkan pria karena reaksi terhadap lonjakan hormon stres yang dapat disebabkan oleh peristiwa pemicu stres secara emosional. Hal tersebut bisa berupa kematian orang yang dicintai atau perceraian, perpisahan atau perpisahan fisik, pengkhianatan atau penolakan romantis. Hal ini bahkan bisa terjadi setelah kejutan yang menyenangkan, misalnya memenangkan lotre.

Kemungkinan meningkatkan depresi

Merujuk jurnal berjudul “A Review of Takotsubo (broken heart) Syndrome”, sindrom patah hati adalah suatu kondisi yang ditandai dengan melemahnya otot jantung secara tiba-tiba dan sementara, biasanya akibat stres emosional atau fisik yang parah. Meskipun bukan merupakan penyebab langsung depresi, stres emosional yang memicu sindrom patah hati dapat menyebabkan atau memperburuk depresi pada beberapa individu. 

Orang yang mengalami sindrom patah hati mungkin cenderung mengalami isolasi sosial karena kesulitan berinteraksi atau merasa sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kesepian dan isolasi sosial dapat menjadi faktor risiko untuk perkembangan depresi.


Meningkatkan resiko pemikiran bunuh diri

Sejauh ini, belum ada bukti jelas bahwa sindrom patah hati dapat meningkatkan potensi bunuh diri. Namun, tinjauan terhadap sindrom patah hati membahas bahwa pasien dengan takotsubo cardiomyopathy memiliki prevalensi gangguan neurologis atau kejiwaan yang lebih tinggi dibandingkan pasien dengan sindrom koroner akut, dan tingkat stres yang tinggi dianggap sebagai faktor risiko bunuh diri.

Beberapa individu mungkin merasakan rasa putus asa atau kehilangan harapan setelah mengalami sindrom patah hati, terutama jika peristiwa pemicu terkait dengan kehilangan orang yang sangat penting dalam hidup mereka. Rasa putus asa yang mendalam dapat meningkatkan risiko pemikiran bunuh diri.

Meskipun sindrom patah hati itu sendiri mungkin tidak secara langsung menyebabkan depresi dan bunuh diri, stres emosional yang terkait dengannya dapat berkontribusi pada perkembangan depresi dalam beberapa kasus. Untuk itu, penting bagi individu yang pernah mengalami sindrom patah hati untuk mencari dukungan dan perawatan yang tepat guna mengatasi potensi dampak psikologis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berimbas pada gangguan fisik

Sindrom patah hati tidak hanya mempengaruhi kesehatan psikologis, namun juga dapat berujung pada gangguan secara fisik.

Dilansir psychologytoday.com, ketika kita mengalami tekanan secara psikologis atau emosional, hal ini memicu bagian otak yang juga merespons bahaya fisik dengan rasa sakit fisik. Sakit emosional dan patah hati yang dirasakan pun akhirnya dapat dirasakan secara fisik. Tergantung orang yang mengalaminya, “sakit hati” bisa berimbas ke gangguan pencernaan seperti sakit perut dan mual.

Hal ini dapat mempengaruhi proses kognitif, menyebabkan masalah memori atau kesulitan mengekspresikan diri secara verbal. Tak hanya itu, hal ini juga dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan membuat kita kesulitan untuk mengatur atau menahan napas. Sistem saraf juga dapat terpengaruh, membuat lutut kita lemas hingga mati rasa. Sistem peredaran darah juga dapat terpengaruh, seperti meningkatnya tekanan darah dan menyebabkan jantung berdebar-debar.

Penting untuk diingat bahwa hubungan antara sindrom patah hati, depresi, dan risiko bunuh diri masih menjadi topil penelitian aktif, dan setiap individu yang mengalami gejala depresi atau pemikiran bunuh diri sebaiknya segera mencari bantuan medis dan psikologis.

Pilihan editor: Mengenal Sindrom Patah Hati dan Cara Mendeteksinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

23 jam lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

4 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

9 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

9 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

16 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

18 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

22 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

22 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

23 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

24 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.