Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru, Dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Inisiator dan pendiri Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru. TEMPO/DA
Inisiator dan pendiri Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru. TEMPO/DA
Iklan

Oleh karena itu, Plepah menggunakan pendekatan etnografi sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, sebagai fondasi dalam memastikan keberlangsungan dampak yang diharapkan. Plepah mendorong metode Disruptive Design yang berfokus pada kemampuan berempati untuk menghasilkan pemahaman dan solusi yang berkelanjutan dan tepat guna. 

Dalam perjalanannya, Plepah menemukan dan mempelajari potensi pelepah pinang untuk menjawab tantangan isu lingkungan. Program ini berdiri sejak tahun 2018.

Rengkuh menyebutkan, biasanya para petani punya 2-3 hektar kebun Pinang, bisa menghasilkan 5-10 kilogram pelepah yang jatuh dari pohonnya setiap hari.  Setelah dikumpulkan kemudian masuk pabrik. Teknik pemrosesan sederhana, dibikin menjadi wadah makanan menggunakan alat cetak pemanas.

“Pertama disterilkan lalu dipres atau dicetak dengan mesin khusus. Tak ada tambahan bahan lain. Satu lembar pelepah biasanya bisa dicetak menjadi 3-4 piring dengan tutupnya. Kalau dijadikan kontainer makanan seperti piring Hokben bisa 2-3 biji,” kata Rengkuh.

Awalnya mereka hanya memproduksi 500 pcs per bulan sambil terus melakukan riset dan pengembangan produksi. Omset Plepah sudah miliaran rupiah dengan kapasitas produksi sempat mencapai 120.000 pcs per bulan dari 3 pabriknya yang tersebar. 

Plepah dirintis dengan modal pribadi Rp 100 juta  melalui entitas bisnis PT Jentera Garda Futura. Perusahaan ini didirikan oleh tiga orang yang memiliki latar belakang Desain Produk yaitu Almira Zulfikar, Fadhlan Makarim, dan Rengkuh Banyu Mahandaru. Ketiganya tergabung dalam Footloose Initiative, organisasi multidisiplin yang berfokus pada inovasi sosial dan lingkungan.

Pemrosean pencetakan pelepah Pinang menjadi wadah makanan setelah proses sterilisasi dengan sinar UV, di pabrik Plepah, Tanjung Jabung Barat, Jambi dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dok: Plepah 

Awalnya tertarik untuk untuk mengimplementasikan design thinking pada masyarakat. Ketika Itu tahun 2018, Badan Ekonomi Kreatif menugaskan mereka memberikan edukasi, pendampingan dan eksplorasi bersama pelaku kreatif di daerah-daerah Indonesia. Saat melakukan interaksi dengan masyarakat di daerah mereka menyadari ada banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan mengoptimalkan nilai-nilai lokal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka menggunakan pendekatan design thinking dan human centered design untuk menelisik dan mengatasi masalah sosial yang kompleks di seluruh sektor serta mengembangkan ide-ide inovatif untuk menghadirkan sebuah perubahan yang berkelanjutan. Salah satu hasilnya adalah pemberdayaan masyarakat di area konservasi melalui pengolahan produk non-kayu dan limbah agrikultur.

Yang membedakan profesi ketiganya dengan peran mereka di program ini adalah dalam proses pengembangan program/produk. Ketiganya mengikuti proses dari awal hingga akhir. Bukan hanya dalam proses mendesain, tetapi juga dalam tahap riset, pengembangan ide, produksi, hingga pemasaran walaupun masing-masing memiliki porsi tugas yang berbeda. 

Di hulu Plepah menyajikan model bisnis berkelanjutan bagi BUMDes/Koperasi yang membantu perekonomian masyarakat melalui inovasi dari komoditas lokal. Sepanjang proses, Rengkuh dan tim menyatukan dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satu yang memberikan dukungan secara langsung dalam bentuk fasilitas ialah Pemerintah Daerah Musi Banyuasin.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

19 hari lalu

Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto. Dok. DPRD Jambi
Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

Satgas Karhutla dan semua pihak harus segera mengatasi Kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Ketua DPRD Jambi mengimbau masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan.


Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

27 hari lalu

Foto udara suasana pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Sebapo, Muaro Jambi, Jambi, Selasa, 2 Juli 2024. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) menyebutkan progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) penghubung Jambi dengan Sumatera Selatan sepanjang 33 kilometer itu telah mencapai 85,4 persen dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024 atau molor satu bulan dari target sebelumnya. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

PT Hutama Karya (Persero) melanjutkan proyek pembangunan jalan tol penghubung Sumatera Selatan dan Jambi.


Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

28 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Eks Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Musi Banyuasin jadi tersangka korupsi internet desa senilai Rp25,8 miliar.


Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

30 hari lalu

Aloe Land, Kampung Edukasi Aloevera di Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO/S. Dian Andryanto
Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

Berkunjung ke Gunungkidul, Yogyakarta bisa kunjungi destinasi wisata alternatif selain pantai. Ada Aloe land, Kampung Edukasi Aloe Vira.


Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

30 hari lalu

Alan Efendhi CEO Mount Vera Sejati (Rasane Vera). TEMPO/S. Dian Andryanto
Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

Alan Efendhi melakukan pemberdayaan masyarakat untuk budidaya aloe vera di Gunungkidul, Yogyakarta. Ini kisah merintis hingga suksesnya.


Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

34 hari lalu

Kejati Sumsel menangkap RD dan MH atas kasus dugaan korupsi kegiatan Pembuatan, Pengelolaan Jaringan atau Instalasi Komunikasi dan Informasi Lokal Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada Rabu, 14 Agustus 2024. Dok. Kejati Sumsel
Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Kejati Sumsel menangkap Kepala Cabang PT Info Media Solusi Net dan Kasi Program Pembangunan Ekonomi Desa terkait korupsi internet desa


Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

34 hari lalu

Salah satu tiang Jembatan Lalan di atas Sungai Lalan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang menyisakan tiang jangkar, sedangkan bagian tiang rangka jembatan dan jalannya ambruk ke dasar sungai setelah ditabrak tongkang batu bara pada Senin malam, 12 Agustus 2024. ANTARA/HO/BPBD-Diskominfo Muba.
Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

Kapal tongkang batu bara menabrak Jembatan Lalan di Musi Banyuasin Sumsel hingga amruk.


Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

34 hari lalu

Mangkok dan wadah makanan dari pelepah Pinang. Dok: Plepah
Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

Program tersebut juga mengembangkan dan memproduksi mesin tepat guna untuk mengoptimalkan produksi piring dan kontainer makanan dari pelepah Pinang.


Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

35 hari lalu

Salah satu tiang Jembatan Lalan di atas Sungai Lalan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang menyisakan tiang jangkar, sedangkan bagian tiang rangka jembatan dan jalannya ambruk ke dasar sungai setelah ditabrak tongkang batu bara pada Senin malam, 12 Agustus 2024. ANTARA/HO/BPBD-Diskominfo Muba.
Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

Investigasi jembatan roboh di Kabupaten Musi Banyuasin itu akan dilakukan dalam satu pekan ke depan.


Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

36 hari lalu

Salah satu tiang Jembatan Lalan di atas Sungai Lalan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang menyisakan tiang jangkar, sedangkan bagian tiang rangka jembatan dan jalannya ambruk ke dasar sungai setelah ditabrak tongkang batu bara pada Senin malam, 12 Agustus 2024. ANTARA/HO/BPBD-Diskominfo Muba.
Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

Tongkang batu bara menabrak jembatan hingga roboh di Musi Banyuasin, Sumsel. Akibatnya, lima orang hilang dalam peristiwa ini.