Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru, Dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Inisiator dan pendiri Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru. TEMPO/DA
Inisiator dan pendiri Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru. TEMPO/DA
Iklan

Tujuan keseluruhan dari program ini adalah menyediakan solusi alternatif bagi penggunaan plastik sekali pakai serta meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat. Untuk jangka panjang skema ini bertujuan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk petani lokal dan Badan Usaha Milik Desa atau Koperasi Masyarakat melalui pengembangan komoditas .

Data dari tim Plepah, skema mereka telah memberikan sejumlah dampak positif. Masyarakat di area program mulai meninggalkan kebiasaan lamanya melakukan pembalakan liar untuk mendapatkan penghasilan. Hasil awal menunjukan adanya peningkatan pendapatan bagi masyarakat setempat.

Saat ini Plepah sudah membangun dua produksi di Desa Mendis, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan Tanjung Jabung Timur, Jambi. Mereka mempekerjakan masing-masing 20 orang dalam proses produksi.

Selain terdapat lima titik kantong suplai bahan baku di Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang melibatkan 30-40 kepala keluarga. Hasil dari inovasi dengan mesin dan material, saat ini Plepah telah berhasil memproduksi kontainer makanan yang dapat terurai dalam 60 hari.

Produk Plepah anti air dan dapat dipanaskan hingga 200 derajat Celcius selama empat menit dalam Microwave dan 45 menit di dalam oven. Sebelum diedarkan, produk ini juga sudah disterilkan dengan UV.

Rengkuh dan kawan-kawan optimistis bisnis Plepah akan berkelanjutan jika masyarakat di desa, yang berada di sektor hulu, meningkat perekonomiannya. Di hulu, bisnis ini akan bertahan jika kemasan ramah lingkungan yang mereka produksi mudah didapatkan dan harganya  terjangkau.

Sejauh ini, tim Plepah sudah mengalokasikan 100% waktu, tenaga dan, finansial untuk mengembangkan inisiatif ini lebih jauh agar dampak yang diharapkan bisa tercapai, baik dalam hal lingkungan juga peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kami beli pelepah-pelepah petani saat ini dengan Rp 2.000 perkilogram. Dengan luasan kebun Pinang 2-3 hektar, petani bisa mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp 3 juta. Jumlah itu naik dua kali lipat dari awal program pada 2018-2019,” ujar Rengkuh.

Soal harga, dia menyebutkan sebagai tantangan dan peluang. Saat ini harga wadah berbahan pelepah Pinang ini Rp 2.000-4.000. Lebih mahal daripada produk Styrofoam yang berkisar Rp 300. Maka focus pemasaran adalah mengedukasi Masyarakat karena produk tersebut ramah lingkungan. Ditanam begitu saja di tanah bakal terurai dalam waktu 2 bulan saja. Bandingkan Styrofoam atau wadah plastik yang sama-sama sekali pakai.

Peluangnya, produk wadah ramah lingkungan pelepah tersebut sudah diekspor ke Jepang mulai akhir tahun lalu. Ditambahkan Rengkuh, saat ini bisa mengekspor 1 kontainer berisi 240.000 wadah, biasanya sesuai order permintaan. 

Plepah pernah terpilih sebagai Top 20 Good Design Award untuk kategori desain produk kemasan ramah lingkungan pada tahun 2020 oleh Kementerian Perindustrian. Selain itu, produk ini juga mendapatkan penghargaan untuk inovasi desain kemasan ramah lingkungan dari Bali Creative Industry Center, Fashion and Craft Award, pada tahun 2019 untuk kategori Inkubasi Bisnis Sosial.

Pada 2023 menjadi pemenang SATU Indonesia Awards 2023. Dengan penghargaan ini Rengkuh Banyu berharap dapat memberikan dampak positif bagi para petani dan Plepah. “Secara general kami ingin kelak perusahaan yang fokusnya manajemen limbah pertanian. Bahkan outputnya bisa jadi kemasan ramah lingkungan dan alternatif energi bio massa,” kata Rengkuh.

Pilihan editor: Tokoh Inspiratif Reza Permadi Ciptakan Atourin untuk Dorong Digitalisasi Pariwisata Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

19 hari lalu

Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto. Dok. DPRD Jambi
Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

Satgas Karhutla dan semua pihak harus segera mengatasi Kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Ketua DPRD Jambi mengimbau masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan.


Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

27 hari lalu

Foto udara suasana pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Sebapo, Muaro Jambi, Jambi, Selasa, 2 Juli 2024. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) menyebutkan progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) penghubung Jambi dengan Sumatera Selatan sepanjang 33 kilometer itu telah mencapai 85,4 persen dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024 atau molor satu bulan dari target sebelumnya. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

PT Hutama Karya (Persero) melanjutkan proyek pembangunan jalan tol penghubung Sumatera Selatan dan Jambi.


Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

28 hari lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Eks Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Musi Banyuasin jadi tersangka korupsi internet desa senilai Rp25,8 miliar.


Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

30 hari lalu

Aloe Land, Kampung Edukasi Aloevera di Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO/S. Dian Andryanto
Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

Berkunjung ke Gunungkidul, Yogyakarta bisa kunjungi destinasi wisata alternatif selain pantai. Ada Aloe land, Kampung Edukasi Aloe Vira.


Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

30 hari lalu

Alan Efendhi CEO Mount Vera Sejati (Rasane Vera). TEMPO/S. Dian Andryanto
Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

Alan Efendhi melakukan pemberdayaan masyarakat untuk budidaya aloe vera di Gunungkidul, Yogyakarta. Ini kisah merintis hingga suksesnya.


Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

34 hari lalu

Kejati Sumsel menangkap RD dan MH atas kasus dugaan korupsi kegiatan Pembuatan, Pengelolaan Jaringan atau Instalasi Komunikasi dan Informasi Lokal Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada Rabu, 14 Agustus 2024. Dok. Kejati Sumsel
Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Kejati Sumsel menangkap Kepala Cabang PT Info Media Solusi Net dan Kasi Program Pembangunan Ekonomi Desa terkait korupsi internet desa


Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

34 hari lalu

Salah satu tiang Jembatan Lalan di atas Sungai Lalan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang menyisakan tiang jangkar, sedangkan bagian tiang rangka jembatan dan jalannya ambruk ke dasar sungai setelah ditabrak tongkang batu bara pada Senin malam, 12 Agustus 2024. ANTARA/HO/BPBD-Diskominfo Muba.
Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

Kapal tongkang batu bara menabrak Jembatan Lalan di Musi Banyuasin Sumsel hingga amruk.


Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

34 hari lalu

Mangkok dan wadah makanan dari pelepah Pinang. Dok: Plepah
Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

Program tersebut juga mengembangkan dan memproduksi mesin tepat guna untuk mengoptimalkan produksi piring dan kontainer makanan dari pelepah Pinang.


Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

36 hari lalu

Salah satu tiang Jembatan Lalan di atas Sungai Lalan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang menyisakan tiang jangkar, sedangkan bagian tiang rangka jembatan dan jalannya ambruk ke dasar sungai setelah ditabrak tongkang batu bara pada Senin malam, 12 Agustus 2024. ANTARA/HO/BPBD-Diskominfo Muba.
Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

Investigasi jembatan roboh di Kabupaten Musi Banyuasin itu akan dilakukan dalam satu pekan ke depan.


Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

36 hari lalu

Salah satu tiang Jembatan Lalan di atas Sungai Lalan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang menyisakan tiang jangkar, sedangkan bagian tiang rangka jembatan dan jalannya ambruk ke dasar sungai setelah ditabrak tongkang batu bara pada Senin malam, 12 Agustus 2024. ANTARA/HO/BPBD-Diskominfo Muba.
Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

Tongkang batu bara menabrak jembatan hingga roboh di Musi Banyuasin, Sumsel. Akibatnya, lima orang hilang dalam peristiwa ini.