Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Pendengaran yang Dialami Banyak Anak SD dan Dampaknya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis telinga, hidung, tenggorok, dan bedah kepala leher Tri Juda Airlangga menyarankan anak-anak menjalani skrining pendengaran sejak kelas 1 SD demi mendeteksi dini risiko gangguan pendengaran yang bisa mengganggu performa akademik.

"Anak kelas 1 hingga 6 SD atau yang mengalami gangguan belajar perlu ikut skrining pendengaran atau langsung dikonsultasikan ke dokter THT di puskesmas atau RSUD," kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI KL) Jakarta Raya itu dalam webinar yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.

Berdasarkan studi 2019 pada anak sekolah, diketahui prevalensi gangguan pendengaran sebanyak 2 persen dengan jenis terbanyak tipe konduktif akibat kotoran telinga. "Gangguan ini cukup bermakna yang mengakibatkan adanya gangguan atensi. Gangguan pendengaran walau derajat ringan bisa mengakibatkan gangguan atensi dan komunikasi. Kalau sudah lama akademiknya akan turun," jelasnya.

Macam gangguan pendengaran
Menurut Juda, skrining pendengaran juga disarankan pada anak-anak yang mengalami gangguan bicara dan tinggal kelas. Dia merujuk studi yang menyatakan kecenderungan anak-anak mengalami gangguan pendengaran pada nada tinggi dengan keluhan telinga sering berdenging.

"Setelah dengar suara pakai headphone, telinga berdengung. Itu gejala awal. Kalau terus-terusan akan terjadi gangguan pendengaran permanen," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Plt. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Maryati, mengungkapkan prevalensi gangguan pendengaran pada anak usia 5 tahun ke atas di Indonesia bisa sampai 2,6 persen, antara lain tidak bisa mendengar dan ada kotoran telinga keras yang sulit dibersihkan. Sementara itu di DKI Jakarta, 10 kasus tertinggi terkait gangguan telinga antara lain karena kotoran telinga, telinga berair lalu gatal, dan bunyi berdenging (tinitus), yang semuanya sangat mengganggu.

Maryati mengingatkan gangguan pendengaran sangat tidak nyaman. Pada anak, kondisi ini bisa mengganggu porsi waktu belajar, bersosialisasi, dan lainnya. "Kalau ada gangguan, rujuk anak ke puskesmas agar mendapatkan terapi sehingga tidak mengalami komplikasi. Petugas kesehatan di puskesmas dan rumah sakit sudah siap membantu anak agar sembuh," jelasnya.

Pilihan Editor: Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

18 jam lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

Berikut saran dokter untuk menjaga kesehatan telinga dan apa saja yang mereka biasa hindari, jangan sampai kehilangan pendengaran pula.


Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

1 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

Dokter THT menjelaskan dua jenis tinnitus atau telinga berdenging, yakni objektif dan subjektif. Cek bedanya.


Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

22 hari lalu

Ilustrasi wanita menutup telinga. Freepik.com/Jcomp
Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

Meski tak terlalu banyak diketahui, sebenarnya hiperakusis sama umumnya dengan kehilangan pendengaran. Siapa saja yang rentan mengalami?


Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

32 hari lalu

Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Pakar mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko hipertensi selain gangguan pendengaran.


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

45 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.


Anak Sering Batuk Pilek, Waspadai Risiko Gangguan Pendengaran

56 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Anak Sering Batuk Pilek, Waspadai Risiko Gangguan Pendengaran

Spesialis THT mengingatkan anak yang sering batuk pilek bisa terkena risiko gangguan pendengaran. Pahami faktor risikonya.


Donald Trump Tampil Pertama Kali di Depan Umum setelah Selamat dari Penembakan

16 Juli 2024

Donald Trump Tampil Pertama Kali di Depan Umum setelah Selamat dari Penembakan

Donald Trump tampak menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik dengan telinga yang diperban setelah selamat dari insiden penembakan.


Cara Menangani Pasien Celah Lelangit Anak dengan Gangguan Bicara

24 Juni 2024

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Menangani Pasien Celah Lelangit Anak dengan Gangguan Bicara

Gangguan bicara yang dapat terjadi pada pasien dengan celah lelangit, khususnya pada bayi dan anak-anak, dan cara meminimalkannya.


Gejala Tumor Otak yang Kerap Diabaikan

8 Juni 2024

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Gejala Tumor Otak yang Kerap Diabaikan

Menyambut Hari Tumor Otak Sedunia pada 8 Juni, kenali gejala tumor otak berikut yang sering diabaikan.


Cara Aman Membersihkan Telinga, Bukan dengan Cotton Bud

28 Mei 2024

Ilustrasi membersihkan kuping atau telinga dengan lilin. Koichi Kamoshida/Getty Images
Cara Aman Membersihkan Telinga, Bukan dengan Cotton Bud

Kotoran telinga cenderung keluar dengan sendirinya. Jika tidak dan jumlahnya terus bertambah, Anda bisa mencoba membersihkan telinga dengan cara ini.